MOMENTUM, Kotaagung--Heri Agus Setiawan berkecimpung dalam berbagai kegiatan organisasi, sejak usia remaja. Saat menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama, pria kelahirah 5 Agustus 1978 itu sudah aktif dalam organisasi pelajar, OSIS atau organisasi Siswa Inter Sekolah.
Keaktifan Heri Agus Setiawan dalam kegiatan organisasi berlanjut saat menjalani studi S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) Unitversitas Lampung (Unila) pada tahun 2002.
"Waktu awal-awal beroganisasi, saat SMP dan SMA, saya tidak punya misi tertentu. Ya, hanya sekedar menambah wawasan dan memperluas pergaulan saja,” tutur Heri.
Seiring waktu, saat kuliah, dia mulai memahami tujuan dan arah perjuangan dari berbagai lembaga organisasi yang digelutinya. Sikap kritisnya terhadap berbagai permasalahan politik, sosial dan budaya, mulai terbentuk. Melalui organisasi, Heri tumbuh menjadi sosok kritis dan tegas menyuarakan hak-hak rakyat.
Sikap kritisnya terhadap berbagai hal yang dinilai mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan, semakin tajam saat dia terjun menekuni profesi sebagai jurnalis pada salah satu surat kabar lokal di Provinsi Lampung.
Semula tak pernah terbersit dibenaknya untuk terjun ke dunia politik. Apalagi menjadi anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), seperti yang saat ini dilakoninya.
Dia mengaku, saat itu memang tidak tertarik dengan dunia politik.
Selain itu, juga karena Heri merasa kecewa dengan sikap dan kebijakan partai politik. Terutama pada Partai Demokrasi Indonesai Perjuangan (PDI-P), yang saat ini justru menjadi motor politiknya menduduki jabatan Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus selama dua periode 2014-2019 dan 2019-2024.
Saat itu, dia menilai, kader-kader PDI-P yang sedang berkuasa justru tidak memaksimalkan peran untuk membela kepentingan rakyat.
Dia terus merenung dan berfikir, apa yang menyebabkan semua itu? Sampai akhirnya, Heri menemukan jawabannya.
Menurut Heri, semua itu terjadi bukan karena kesalahan PDI-P atau ideologi yang diusung dalam kancah perpolitkan negara. Itu semua
karena kekeliruan oknum dalam menerjemahkan arah perjuangan partai.
Dia justru menilai, ideologi nasionalis yang diusung PDI- P sejalan dengan kondisi Bangsa Indonesia dengan latar belakang suku, budaya, dan agama masyarakat yang beragam.
Keberagaman budaya dan kepercayaan masyarakat itu, justru bisa menjadi potensi besar untuk membawa bangsa Indonesia maju dan bermartabat di mata dunia, jika disatukan dalam sebuah ikatan nasionalisme yang kuat.
Heri pun mulai kepincut dan bergabung menjadi kader PD-P. Dia terpanggil untuk ikut serta meluruskan arah perjuangan dan ideologi partai besutan Megawati Soekarno Putri itu.
Lewat PDI-P, untuk pertama kalinya Hery terpilih menjadi anggota DPRD Tanggamus pada periode 2009-2014. Kiprah politiknya di DPRD Kabupaten Tanggamus terus berlanjut hingga periode kedua dan ketiga, 2014-2019 dan 2019-2024. Pada periode kedua dan ketiga itu, Heri justru didapuk sebagai Ketua DPRD.
Tanggung jawab dan amanah sebagai ketua DPRD tersebut, membuktikan besarnya kepercayaan masyarakat kepada suami dari Fatonah itu, untuk terus menggebah laju perjuangan partai berlambang Banteng Moncong Putih. Bergerak, membawa KabupatenTanggamus lebih maju, adil dan sejahtera.
“Saya diberikan amanat oleh masyarakat KabupatenTanggamus melalui PDI-P, untuk duduk di kursi DPRD, memperjuangkan aspirasai mereka tanpa memandang latar belakang. Landasanya satu, kepentingan rakyat,“ tegasnya. (jal/mnz)
Biodata
Nama: Heri Agus Setiawan, S.sos
Kelahiran: Sudimoro, 5 Agustus 1978
Agama: Islam
Pendidikan: S1
Jabatan: Ketua DPRD Tanggamus
Partai Politik: PDI Perjuangan
Istri: Fatonah
Anak: Naya Chanda Palupi
: Nala Shakila Manda
: Prabu Sankara Yo
Editor: Harian Momentum