P5KM Minta Pemkot Metro Transparan soal Adendum III dengan Nolimex

img
Ketua P5KM Sutan Fahli Anwar. Foto. Pie.

MOMENTUM, Metro--Perhimpunan Persaudaraan Pedagang Pusat Pertokoan Kota Metro (P5KM) meminta pemkot setempat membeberkan hasil addendum III antara Pemkot dan PT Nolimex Jaya.

Ketua P5KM Sutan Fahli Anwar mengatakan Pemkot Metro seharusnya transparan soal adendum III antara Pemkot dan PT Nolimex Jaya.

"Kalau addendum tiga sudah keluar seperti yang dikatakan perwakilan PT Nolimex Jaya Uzenda. Seharusnya Pemkot Metro memberitahu pedagang," kata dia pada Harianmomentum.com, Kamis (17-9-2020).

Baca Juga: PT Nolimex Jaya Bantah Tudingan P5KM

Dikatakannya, dalam addendum pertama tahun 2016 lalu. PT Nolimex Jaya mengalami wanprestasi sehingga menggugat Pemkot Metro dan dilanjutkan pada ademdum kedua.

"Pada tahun 2016, PT Nolimex Jaya wanprestasi. Lalu mereka menggugat dan keluarlah addendum kedua. Nah, di addendum kedua ini Shoping tidak masuk dalam rencana pembangunan dari PT Nolimex. Kok tiba-tiba setengah lahan parkir Shopping diambil dan dipagar pembatas," ujarnya.

Menurut dia, pada tahun 2019 adendum ketiga mulai bahas di Mahkamah Agung. Namun hingga saat ini Pemkot Metro maupun Nolimex tidak menjelaskan hasil keputusan addendum ketiga tersebut.

"Seharusnya Pemkot Metro terbuka. Jangan diam-diam, terus membangun tanpa melihat nasib pedagang," sesalnya.

Selain itu, pembangunan pagar pembatas antara pasar Shoping dan Metro Mega Mall (M3) mengganggu kepentingan umum.

"Uzenda bilang IMB masih proses. Tapi sudah mendirikan pagar pembatas. Itu kan mengganggu kepentingan umum," cetusnya.

Dia menilai, pengukuran lahan pada pengembangan pembangunan pasar oleh PT Nolimex Jaya tidak jelas pada titik nol lahan yang ada.

"Mereka mengukur lahan yang akan dibangun saja belum jelas bagaimana, kenapa sudah bangun pagar pembatas. IMB nya saja masih proses," ucapnya.

Dia mengaku mendukung program pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Metro.

"Kami pedagang sangat mendukung pembangunan yang dilakukan Pemkot. Asalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mempertimbangkan nasib pedagang. Karena pedagang ini juga menyumbang PAD ke Pemkot," tambahnya.

Dia menegaskan, jika pembangunan pasar tetap dilakukan PT Nolimex Jaya dan mengambil sebagian lahan Pasar Shoping. Pihaknya akan melakukan aksi besar-besaran menolak pengembangan pembangunan pasar tersebut.

"Pedagang sepakat menolak pembangunan bentuk apapun yang dilakukan oleh PT Nolimax Jaya. Lihat pembangunan yang dilakukan dinas perdagangan selama ini, berantakan semua," ujarnya.

Dia berharap, Pemkot Metro segera menyelesaikan polemik pembangunan pagar pembatas tersebut.

"Sebenarnya kami tidak ingin melakukan aksi. Karena kasian dengan pejabatnya. Yang salah kadis perdagangannya, tapi yang dinilai jelek walikotanya," katanya. (**)

Laporan: Rio/Adipati Opie

Editor: M Furqon.






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos