MOMENTUM, Bandarlampung--Corona Virus Disease 2019 (Covid)
merebak. Pandemi itu, memaksa perubahan perilaku, baik individu maupun
kelompok. Pun dalam proses belajar-mengajar.
Memasuki Maret 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease
(Covid-19).
Salah satu pokok penting dalam edaran itu adalah
mengintruksikan agar instansi pendidikan, termasuk Universitas dan sederajat
untuk menerapkan pola belajar dari rumah atau dalam jaringan (daring).
Ketika itu, mayoritas kampus di Provinsi Lampung
menyambutnya dengan baik. Kuliah daring pun mulai diterapkan.
Tak terasa, sudah tujuh bulan berlalu. Perkuliahan daring
yang semula asing, kini jadi kebiasaa baru yang lumrah dilakukan.
Bahkan ternyata, kuliah daring digemari para mahasiswa. Khususnya
yang menjalani perkuliahan sambil bekerja.
Seperti yang disampaikan Ratu Nizaitun Alya (18).
Mahasiswi Universitas Bandarlampung (UBL) itu menuturkan,
mulanya kuliah daring menjadi momok tersendiri bagi dia dan kawan-kawannya. "Tapi
kalau sekarang kuliah daring itu seru,” ujar dia, Minggu (25-10-2020).
Meski demikian, terkadang ada keinginannya untuk berkumpul
bersama rekan-rekannya.
“Maka kadang kami pun berkumpul, belajar kelompok gitu,”
tuturnya.
Hal senada disampaikan Anugrah Ananda Nauli Siregar (19),
mahasiswa Universitas Mitra Indonesia (Umitra) Bandarlampung.
Mahaiswa semester V jurusan Sistem Informasi Komputer itu
mengaku memiliki banyak waktu luang. Karena perkuliahan dilakukan secara
daring.
“Asik belajar daring itu. Kadang-kadang lebih banyak waktu
santai di rumah. Kan bisa kuliah dari rumah,” ungkapnya.
Menurut dia, kuliahnya daring tidak mengurangi ilmu yang di
dapatkannya dari dosen.
“Sama saja kalau ilmunya mah. Lagipula, sekarang ini banyak
kuliahnya zoom (video call), jadi seperti belajar biasa. Bisa melihat, dan mendengar
langsung penyampaian meteri kuliah dari dosen,” jelasnya.
Meski demikian, warga Jalan Panglimapolim, Gang Sawo,
Kelurahan Segalamider, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandarlampung itu
berharap pandemic segera usai.
“Kalau pandemi usai kan bisa kumpul bareng kawan-kawan
lagi,” ujarnya.
Sementara, Yuli, mahasiswi asal Institute Informasi Bisnis
(IIB) Darmajaya mengatakan, dengan perkulihan daring rutinitas kerjanya jadi
tidak terganggu.
“Mau saya sih kuliahnya daring terus. Biar bisa sambil
bekerja,” ujar mahasiswi pascasarjana jurusan magister manajemen itu.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra W
Editor: Harian Momentum