MOMENTUM, Bandarlampung--Selama lima hari rapid test (tes cepat), Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung mendata 134 orang yang dinyatakan reaktif dari hasil pengetesan di dua pos perbatasan: Rajabasa dan Sukarame.
Berdasarkan data yang dihimpun harianmomentum.com, Minggu (1-11-2020), pelaksanaan rapid test yang diselenggarakan sejak 26 - 31 Oktober itu, tujuh orang Bandarlampung sedangkan 127 berasal dari luar kota.
Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Edwin Rusli mengatakan, 134 orang tersebut merupakan hasil dari rapid test di dua pos perbatasan Kota Bandarlampung.
"Pos Tugu Radin Inten Rajabasa, dari 1.822 orang yang dilakukan rapid test, 72 dinyatakan reaktif dan 1.750 orang non-reaktif. Sedangkan pos perbatasan gerbang tol Trans Sumatera depan Polsek Sukarame, dari 2.077 orang yang dilakukan rapid test, 62 reaktif dan 2.015 non-reaktif," kata Edwin.
Untuk total keseluruhan, rapid test dilakukan terhadap 3.899 orang di dua pos perbatasan tersebut. "Jadi 134 dinyatakan reaktif dan 3.765 non-reaktif," ujarnya.
Dia menyebutkan, bagi warga dari luar kota diminta untuk putar arah dan dilarang masuk. "Kami juga menginformasikan kepada Dinkes asal orang tersebut untuk dilakukan penanganan lebih lanjut, bahwa yang bersangkutan dinyatakan reaktif," sebutnya.
Sedangkan untuk warga Bandarlampung, Edwin menginstruksikan petugas di Puskesmas untuk memantau mereka yang dinyatakan reaktif.
"Untuk warga Bandarlampung yang reaktif, langkah kami langsung menginfokan kepada puskesmas yang berada di domisili orang tersebut agar dilakukan pemantauan," terangnya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum