MOMENTUM, Bandarlampung--Kota Bandarlampung masuk dalam zona merah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Tiga pasangan calon kepala daerah (paslonkada) di Kota Bandarlampung berkomitmen memutus mata rantai penyebaran virus dari Wuhan, Cina itu.
Ketiganya punya cara tersendiri dalam pemberantasannya. Hal itu disampaikan tiga paslonkada pada acara debat publik ketiga yang digelar KPU Kota Bandarlampung, Jumat malam (4-12-2020).
Bakal calon walikota nomor urut 1, Rycko Menoza mengatakan, Covid-19 mengahantam berbagai segi kehidupan.
"Tapi fakta hari ini, lambatnya antisipasi pemerintah, koordinasi lemah dalam hal kebijakan penanganan Covid-19," kata Rycko.
Menurut dia, hal tersebut yang membuat seluruh kecamatan di Kota Bandarlampung dalam zona merah.
Namun sangat disayangkan oleh Rycko, ditengah Covid-19, kebijakan pemerintah kota saat ini malah tidak berpihak pada kepentingan masyarakat.
"Kebijakan pemerintah kota hanya pencitraaan semata. Banyak program pemkota yang tidak menjawab kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Putera sulung mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP itu menwarkan peningkatan prilaku hidup sehat dengan penerapan 3M. "Selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," sebutnya.
Selain itu, dia pun akan meningkatkan tracing, testing, treatment dengan memfungsikan semua ambulan untuk pelayanan swab.
"Kami pun akan menjadikan pueskesmas dan RSUD menjadi tempat pencegahan dan pengendalian Covid-19," ujarnya.
Sementara calon walikota nomor urut 2, M Yusuf Kohar menyebutkan bahwa pasangan bejuluk Yutuber (Yusuf - Tulus Bersama) punya visi-misi Bandarlampung makmur, unggul dan berkeadilan.
Untuk penanganan Covid-19 di kota setempat, Yusuf akan menyiapkan anggaran penanganan yang bersumber dari APBD. "Butuh keseriusan untuk menanggulangi bencana ini," ujarnya.
Jika kelak menjadi walikota setempat, Yusuf pun berkomitmen untuk memberikan pemeriksaan lab gratis bagi masyarakat.
Tujuannya untuk memastikan warganya terbebas dari Covid-19.
"Kita akan siapkan rapid test di setiap puskesmas dan swab untuk semua warga Bandarlampung," ucapnya.
Menurut Yusuf, penyediaan alat tes Covid-19 tidaklah mahal. "Ini harganya hanya Rp1 miliar. Sehingga mendatang semua warga bisa swab di RSUD A Dadi Tjokrodipo," paparnya.
Selain itu, Yusuf pun berkomitmen untuk memastikan bahwa program 3M yang digalakkan pemerintah pusat bisa berjalan dengan baik di kota setempat.
Sedangkan calon walikota nomor urut 3, Eva Dwiana menyatakan, jika terpilih jadi orang nomor satu di kota setempat dia akan melakukan 3T: tracing, testing, treatment.
"Kami juga akan meyakinkan masyarakat pentingnya 3M. Dengan melakukan 3T dan 3M. Insya Allah akan mengurangi penyebaran Covid-19," kata Eva.
Lebih lanjut istri walikota Herman HN itu berjanji akan menggratiskan Swab Antigen (rapid test antigen) apabila vaksin Covid-19 belum ditemukan.
"Jika sudah ada vaksinnya kita akan gratiskan untuk warga Bandarlampung," ujarnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra W
Editor: Harian Momentum