Melanggang ke DPRD Lampung, Zunianto Tetap Fokus ke Pendidikan

img
Zunianto, calon Anggota DPRD Lampung Fraksi PKS hasil PAW yang akan dilantik pada Januari 2021. Foto: ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Cita-ciatanya membangun dunia pendidikan di Kabupaten Pringsewu menghantarkan Zunianto menuju kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung.

Calon legislatif asal daerah pemilihan III (Pringsewu, Pesawaran, dan Metro) itu akan menggantikan posisi Johan Sulaiman yang mengundurkan diri karena maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bandarlampung tahun 2020.

Guru MTS Pelita dan SMP Muhammadiyah 1 Pagelaran Kabupaten Pringsewu beberapa tahun silam itu mengatakan, membangun dunia pendidikan menjadi niat awalnya terjun ke dunia politik.

Menurut mantan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Pagelaran itu, membangun pendidikan tidak bisa sendiri. Butuh kerja sama banyak pihak: guru dan instansi sekolah, dunia usaha, wali murid, pemerintah daerah, termasuk para politisi, apalagi yang duduk di legislatif.

“Kita ingin meningkatkan pendidikan masyarakat, khususnya di Kabupaten Pringsewu. Maka harus kita keroyok sama-sama. Semuanya harus berkontribusi. Termasuk harus ada anggota dewan yang konsentarasi meningkatkan pendidikan,” kata Zunianto kepada harianmomentum.com, Minggu malam (27-12-2020).

Melihat kenyataan bahwa butuh peran legislator dalam membangun instansi pendidikan, maka pada 1.998, Mas Zuni —sapaan Zunianto— memberanikan diri untuk masuk ke dunia politik. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dipilihnya.

Pengawali karir poltiiknya, Zuni mengemban jabatan Sekretaris DPC PKS. Tak lama berselang, dia pun mendapat amanah untuk memimpin DPC PKS Kecamatan Pagelaran, sejak tahun 2.000.

Karir politiknya terus naik daun, hingga masuk dalam jajaran pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD), mengemban jabatan Ketua Bidang kaderisasi DPD PKS Tanggamus tahun 2006.

Hingga pada tahun 2010, dia memegang tangkup kepemimpinan tingkat kabupaten, menjabat Ketua DPD PKS Pringsewu sejak 2010 sampai sekarang.

Sejak 2009-2014, Zuni telah menduduki jabatan legislatif di kabupaten setempat. Kepercayaan masyarakat Pringsewu kembali menghantarkannya pada jabatan selanjutnya, Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu periode 2014-2019.

“Saya dari dulu punya prinsip, harus memberi manfaat atas jabatan saya. Itu yang selama ini saya lakukan dalam dua periode menjabat DPRD Kabupaten Pringsewu. Jadi tiada hari tanpa kampanya,” ucap Mas Zuni.

Maksud dia, kampanye Pileg bukan sebatas tiga bulan atau satu tahun jelang pemungutan suara saja.

“Tapi apa yang kita miliki kemarin harus kita sumbangakan ke masyarakat. Senantisasa bersama masyarakt dalam kesusahan maupun senangnya mereka serta mengadvokasi yang mereka butuhkan,” sambungnya.

Kesibukannya di dunia politik tidak membuat Zuni meninggalkan instansi pendidikan. Terbukti, hingga saat ini dia masih memegang beberapa jabatan penting di dunia pendidikan.

Diantaranya sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pringsewu, dan tetap eksis mengelola beberapa Sekolah Islam Terpadu berbagai tingkatan (SD, SMP, dan SMA) di kabupaten setempat.

Lantas pada pileg 2019, dia pun memberanikan diri untuk menjadi calon legislatif (caleg) tingkat provinsi dari PKS, asal daerah pemilihan III (Pringsewu, Pesawaran, dan Metro).

Namun perolehan sekitar 14.500 suara masyarakat belum bisa menghantarkannya untuk menduduki kursi legislator Lampung.

“Walau tidak jabat lagi (DPRD, red) saya kembali ke masyarkat. Saya bertani, memelihara ikan, membersamai masyarakat sesuai yang bisa saya lakukan,” ucap Pembina UPT Perikanan Kabupaten Pringsewu itu. Di bidang pertanian, Mas Zuni aktif bercocok tanam Papaya California.

Baca juga: Januari 2021, Delapan DPRD Lampung Hasil PAW Dilantik

Pasca dilantik sebagai DPRD Lampung yang dijadwalkan pada Januari 2021 mendatang (PAW Johan Sulaiman), Zuni akan fokus mendorong terciptanya pendidikan yang baik di provinsi setempat. Khususnya di daerah pemilihan III, Pringsewu, Pesawaran dan Metro.

“Jangan sampai pendidikan dimaknai sekedar belajar dari jam 7 sampai jam 12 saja. Kita ingin meningkatkan budaya belajar, budaya membaca di masyarakat. Itu tidak bisa diwujudkan oleh satu pihak. Harus dikeroyok bersama-sama,” ungkapnya.

Meski fokus di dunia pendidikan, bukan berarti Zuni melepas potensi lain dalam hal pengembangan wilayah. Terkhusus di Pringsewu.

“Sisi ekonomi Pringsewu ini kan jasa, maka bagaimana UMKM bisa lebih mandiri, itu pun butuh dorongan,” jelasnya.

Selain UMKM, sektor pertanian juga tak luput dari perhatiannya. Terlebih Pringsewu nyaris tidak ada Sumber Daya Alam (SDA): tambang, laut, dan hutan.

“Lahan pertanian di Pringsewu ini juga tidak begitu luas, hanya sekitar 13 ribu hectare. Maka tugas kita (legislator, red) bagaimana memaksimalkan potensi yang sedikit ini dengan sebaik-baiknya,” tutupnya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra W






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos