Kelas Minat Beri Pelatihan Public Speaking

img
Indra Pradya saat memberikan materi.

MOMENTUM, Bandarlampung--Kelas Minat memberi pelatihan public speacking atau tatacara berbicara depan publik di Koma Space Bandarlampung, Jumat (8-1-2021).

Salah satu pemateri, Indra Pradya. menjelaskan, public speaking merupakan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Sebab, dengan kemampuan berbicara tersebut, seseorang dapat meraih banyak hal.

Dia menyebut, ada beberapa kategori public speaking. Pertama, informative speaking yang bermaksud menginformasikan kepada audiens tentang topik tertentu.

"Kddua, persuasive speaking yang digunakan ketika seseorang memutuskan untuk meyakinkan presentasi atau ide-ide mereka kepada pendengar," terangnya.

Dia menjelaskan, tujuannya adalah meyakinkan atau membujuk orang untuk percaya pada sudut pandang tertentu.

Terakhir, entertaining speaking yang digunakan ntuk memikat perhatian penonton dan/atau menghibur mereka saat menyampaikan pesan.

"Intinya dalam berbicara di depan umum adalah memenangkan crowd. Mendapatkan perhatian orang atas yang kita sampaikan. Ini berhasil ketika orang menyimak apa yang kita sampaikan," sebutnya.

Sementara, salah satu founder Kelas Minat, Habib Syahputra mengatakan, public speaking workshop merupakan event pertama pada tahun 2021.

Menurut dia, setiap hari Jumat, Kelas Minat membuka kegiatan untuk minat-minat tertentu, sesuai dengan permintaan member.

"Setelah public speaking, Kelas Minat sudah menyiapkan workshop selanjutnya pada 15 Januari 2021 menggelar pelatihan fotografi jurnalistik. Mentornya fotografer Radar Lampung Muhammad Tegar Mujahid," tuturnya.

Kemudian pada 22 Januari 2021, materi fotografi dengan tema Thinking with Photography, mentornya adalah Habib Syahputra yang juga merupakan praktisi fotografi.

”Kami punya niat yang sama agar Lampung lebih kreatif. Kami merupakan prototipe dari komunitas-komunitas yang sudah ada. Khusus di Kelas Minat, kami memfasilitasi keminatan apapun. Tapi niat kami, Kelas Minat ini terbuka untuk umum dan setiap pelatihan harus gratis,” kata Habib.

Dia menuturkan, terbentuknya Kelas Minat berawal dari keresahan sosial di lingkungan sekitar tempat tinggal Habib dan founder lainnya, Robin Ali.

"Banyaknya pengangguran, anak muda terjerat kasus hukum narkoba, dan anak putus sekolah," tuturnya.

Karena itu, dia mengatakan, kegiatan belajar gratis harus rutin berjalan demi membantu mengurangi dampak dari keadaan sosial di lingkungan sekitar.

”Semua kegiatan harus gratis dan kami berusaha untuk menyediakan fasilitas untuk semua kegiatan belajar para peminat. Kami yakin dari kegiatan sederhana ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan  pemuda-pemuda yang kreatif, lebih banyak lagi,” kata Habib.

Dia meyakini, para pemuda mempunyai potensi di dalam diri mereka. Yang mereka butuhkan adalah kesempatan dan ruang untuk menggali potensi dalam diri mereka. Kelas Minat melakukan kegiatan belajar secara rutin lima hari dalam sepekan. Setiap Jumat pada setiap peaknnya, Kelas Minat mengadakan materi besar dan materi tambahan.

”Kegiatan belajar tidak hanya kami lakukan di Rumah Minat. Tapi juga kami lakukan di luar ruangan, camping ground,” ucapnya. (**)

Editor: Agung DW






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos