MOMENTUM, Bandarlampung--Wakil Ketua Dewan
Pimpinan Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Ririn Kuswantari, menjadi salah satu
narasumber dalam webinar bertajuk merajut nusantara transformasi digital
progresif di berbagai sektor, sosialisasi pemanfaatan infrastruktur TIK, Senin
(29-3-2021).
Ada beberapa topik yang
disampaikan Ririn dalam pemaparannya, mulai dari manfaat Kartu Petani Berjaya
(KPB), smart village (desa cerdas), hingga kendala jaringan internet di
provinsi setempat.
Selain Ririn, webinar
yang digelar Komisi I DPR RI bekerjasama dengan Kementerian Kominfo itu
menghadirkan beberapa narasumber lainnya: anggota Komisi I DPR RI Lodewijk F
Paulus, dan Tenaga Ahli Dirjen IKP Kominfo Ismail Cawidu. Acara dimoderatori
oleh Eka Pratama.
Ririn mengatakan,
manfaat dari KPB dan smart village yang merupakan program unggulan Gubernur dan
Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi – Chusnunia kini sudah mulai dirasakan
oleh sebagian petani di provinsi setempat.
Ririn pun sudah
melakukan testimoni pada para petani terkait program yang mentranformasikan
kemajuan digital dan pertanian tersebut. Menurut dia, bila program itu berjalan
dengan baik, maka petani sangat diuntungkan.
KPB, sambung Ririn,
suatu program yang menghubungkan semua kepentingan pertanian dengan tujuan
mencapai kesejahteraan petani dan semua pihak yang terlibat dalam proses
pertanian secara bersama-sama.
Selain itu, Aplikasi Kartu Petani Berjaya memberikan berbagai akses informasi bagi petani dan juga stakeholder pendukung lainnya dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan membuat para petani di Provinsi Lampung berjaya.
Ririn menyebut, member
KPB yang menjalankan kegiatan pertanian mendapatkan kemudahan permodalan,
penyediaan sarana produksi pertanian (saprotan) serta penjualan hasil
pertanian.
Seperti dikatakan
Gubernur Arinal Djunaidi, lanjut Ririn, KPB memiliki banyak manfaat yaitu;
menjadi sarana produksi, akses pembiayaan, penanganan panen dan pasca panen,
pemasaran hasil, jaminan sosial, jaminan pendidikan pertanian bagi petani yang
sukses.
"Program KPB ini
merupakan bentuk nyata pemerintahan Gubernur Arinal Djunaidi dan Wagub
Chusnunia, dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Lampung, dan sebagai
bentuk inovasi dalam menghadapi perkembangan Teknologi Informasi yang serba
digital," papar Ririn.
Selain itu, lanjut anggota
DPRD Lampung dari Partai Golkar itu, Gubernur Lampung juga sudah mewujudkan
smart village (desa cerdas).
Program itu sebagai
bentuk pelayanan berbasis teknologi informasi kepada masyarakat.
Meski berbagai terobosan
telah dilakukan pemerintah Provinsi Lampung dalam menjawab perkembangan
teknologi informasi, namun beberapa daerah di Lampung masih mengalami kendala
jaringan internet.
Di Lampung ada 2.435
desa. Sebanyak 749 Desa terkendala jaringan internet. Sedangkan 431 Desa belum
terjangkau signal telepon genggam.
Oleh karena itu, Ririn
berharap anggota Komisi I DPR RI Lodewijk F Paulus dan Kementerian Kominfo bisa
memperjuangkan layanan internet di Provinsi Lampung.
Sementara terkait
penggunaan internet yang didominasi oleh kalangan milenial dan anak-anak, Ririn
mengharapkan peran orang tua dalam melakukan pengawasan.
Sebab, tanpa ada
pengawasan dari orang tua dikhawatirkan ada penyalahgunaan media sosial. Ririn
juga mengajak pengguna internet agar menggunakan internet yang sehat dan aman,
menuju internet cerdas, kreatif dan produktif.(rls)
Editor: Agung Chandra
Widi
Editor: Harian Momentum