MOMENTUM, Bandarlampung--Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau yang sering disebut dengan UMKM merupakan salah satu usaha yang sedang diprioritaskan oleh pemerintah di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Banyak bantuan yang diberikan oleh pemerintah di sektor UMKM,
khususnya bagi yang usahanya masih rumahan (homeindustry).
Karena banyak UMKM yang merasakan dampak ekonomi akibat covid-19,
seperti sepinya pembeli akibat perekonomian masyarakat yang memburuk.
Dampak tersebut juga turut dirasakan oleh UMKM yang
beroperasi di wilayah Kota Bandarlampung. Salah satunya UMKM Keripik yang
terdapat di Kelurahan Segalamider.
Di kelurahan ini terdapat lebih dari 30 gerai usaha keripik,
tepatnya di sepanjang Jalan Pagar Alam atau Gang PU.
Jenis keripik yang di jual pun beraneka ragam, mulai dari keripik
pisang, singkong, nangka dan salak. Untuk rasa pun beraneka ragam.
Keripik yang paling diminati adalah keripik pisang yang
merupakan icon dari Provinsi Lampung, dan merupakan oleh-oleh yang diminati
saat ini karena harganya yang terjangkau.
Harga keripik antara Rp50 ribu-Rp75ribu per kilogramnya, untuk
keripik rasa original, asin, manis, keju, cokelat, strawberry dan melon.
Saat ini Gang PU merupakan sentra UMKM keripik di kota
setempat. Terdapat beberapa gerai yang sudah dikenal masyarakat.
Sentra keripik ini tidak hanya menguntungkan sang pengusaha,
tetapi juga menguntungkan masyarakat yang ada disekitar gerai. Masyarakat setempat
bisa dipekerjakan di bagian produksi maupun marketing.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah Keripik yang berada di
Kelurahan Segala Mider mengangkat nilai dan status sosial masyarakat yang
berada di sekitaran usaha tersebut.
Pemasaran yang dipakai oleh beberapa gerai yang sudah
dikenal masyarakat sudah cukup baik, menggunakan media sosial, media koran dan
media online.
Media sosial yang dipakai yaitu instagram, whatsapp dan
twitter. Pemasaran sendiri merupakan salah satu hal yang penting dikarenakan
bisa membuat volume penjualan meningkat dan mendapatkan untung yang besar.
Mayoritas pengusaha gerai keripik yang ada di Kelurahan
Segala Mider ini belum memiliki pengetahuan yang luas mengenai bidang teknologi
saat, yang sebenarnya sangat membantu dalam pekerjaan karena masih banyak
masyarakat awam akan perkembangan teknologi yang dapat membantu pemasaran dari
setiap usaha yang dijalankan.
Pemasaran yang dipakai oleh mayoritas gerai yaitu masih
tradisional, hanya memakai banner seadanya yang terdapat di depan gerai mereka.
Rata-rata si pemilik toko belum memakai media sosial,
sehingga masyarakat di luar Lampung tidak mengenal gerai-gerai yang lain.
Oleh karena itu pemasaran digital merupakan salah satu
promosi yang efektif untuk menambahkan volume penjualan pengusaha tersebut.
Apalagi saat ini UMKM keripik mempunyai potensi yang besar
untuk memajukan ekonomi masyarakat yang ada di Kelurahan Segala Mider.
Karenanya, UMKM keripik ini harus dibantu oleh semua lini,
tidak hanya masyakarat, tetapi uluran tangan pemerintah daerah pun sangat diperlukan
untuk memajukan sektor UMKM, terutama UMKM keripik yang mempunyai potensi yang
sangat besar dalam memajukan perekonomian yang ada di kelurahan setempat.(**)
Penulis: Tiar Mirnasari, S.P.,M.M.
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai)
Editor: Harian Momentum