MOMENTUM, Bandarlampung--Seorang mahasiswa yang pandai dalam
ilmu akademik, belum tentu menjadi sosok yang bermanfaat di tengah masyarakat.
Sebaliknya, mahasiswa yang paham dan mengamalkan ilmu
akhirat, bisa dipastikan menjadi sosok yang berguna dan bermanfaat bagi
masyarakat, bahkan bangsa dan negara.
Meski sangat penting, namun tidak semua kampus di Kota
Bandarlampung punya perhatian lebih terhadap pemahaman serta pengamalan agama
di kalangan mahasiswa maupun pengajar-pengajarnya.
Apalagi kampus yang berbasis umum. Lain halnya dengan
kampus-kampus yang memang berbasis agama. Namun tidak demikian bagi Istitut
Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya.
Meski bukan kampus yang berbasis agamis, tapi nilai-nilai
spiritual meliputi akademika di kampus setempat.
Bahkan sejak 2017 lalu, kampus yang dikomandoi Rektor
Firmansyah Y Alfian tersebut meluncurkan Program Beasiswa Hafidz Al-Quran.
Kampus yang berlokasi di Jalan Zainal Pagar Alam, Kota
Bandarlampung itu, menjadi pelopor semangat menghapal Al-Quran di kalangan
mahasiswa.
Kini, program yang telah melahirkan beberapa penghafal
30 juz Al-Quran tersebut telah dicontoh oleh beberapa kampus lain di kota
setempat.
Rektor IIB Darmajaya, Firmansyah Y Alfian meyakini bahwa
pendidikan dan pengamalan agama merupakan kunci kesuksesan dunia dan akhirat.
“Siapa yang membantu agama Allah, maka kita akan dibantu
oleh Allah. Kami berangkat dari keyakinan itu,” kata Firmansyah pada
harianmomentum.com, Senin (7-6-2021).
Menurut rektor, program yang bertujuan untuk memberi
apresiasi terhadap anak-anak penghafal Al-Quran tersebut membawa berkah
teresendiri bagi kampus dengan jargon is the best (yang terbaik) itu.
“Saya yakin, para penghafal Al-Quran ini adalah anak-anak
cerdas, dan yang pasti penuh dengan keberkahan. Mereka Al-Quran berjalan. Ada
Al-Quran dalam hati mereka. Maka istilahnya, Darmajaya ini pun mengambil berkah
dari para penghafal ini,” jelasnya.
Firmansyah berharap, para mahasiswa hafidz tersebut kelak
menjadi orang yang membawa kebaikan dan kebahagian, serta bisa menjadi suri
tauladan yang baik di tengah masyarakat.
“Saya berfikir, kalau sarjana dari Darmajaya ini, kelak
mereka berprofesi sebagai apapun juga, mereka punya Al-Quran dalam hati mereka.
Sehingga bisa jadi penerang dimanapun mereka berada,” harapnya.
Saat ini ada belasan mahasiswa dan mahasiswi IIB Darmajaya
yang istiqomah menghafal Quran.
Selain mendapatkan fasilitas kuliah gratis hingga selesai,
para hafidz dan hafidzah itu juga mendapat tempat tinggal di asrama atau rumah
tahfidz Darmajaya.
“Untuk hafidz (penghafal laki-laki) dan hafidzah (penghafal
perempuan) tinggal di lokasi berbeda. Masing-masing telah kita siapkan juga
pembimbingnya dalam menghafal Quran,” tutur Firmansyah.
Terpisah, Senior Staf Humas IIB Darmajaya Lukman Hakim
menyebut, total ada 15 mahasiswa yang istiqomah mengikuti program beasiswa
Hafidz Quran.
“Tiga diantaranya saat ini sudah menjadi hafidz 30 juz. Dua
orang laki-laki dan satu orang perempuan,” sebutnya.
Lebih lanjut Lukman menyampaikan bahwa siapapun boleh
mendaftarkan diri dalam program beasiswa tersebut.
“Syaratnya seperti pendaftar umum lainnya. Tapi khusus untuk
program beasiswa hafidz, calon mahasiswa itu harus punya bekal minimal hafalan
lima juz Al-Quran. Selain itu, yang bersangkutan harus bersedia mukim (tinggal
atau mentap) dan mengikuti program rumah tahfidz yang telah disediakan,”
jelasnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum