MOMENTUM, Bandarlampung--Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Beringinraya Ermintati mengakui perihal penarikan uang sumbangan ke wali murid.
Hal itu disampaikan Ermintati, menanggapi informasi yang beredar terkait penarikan uang untuk acara perpisahan guru sebesar Rp25 ribu per siswa serta kewajiban pembelian baju yang dibanderol dari harga Rp250 ribu - Rp300 ribu.
"Ya (membenarkan. red), saya tidak mau munafik," ujar Ermintati saat ditemui di SDN 1 Beringinraya, Kecamatan Kemiling, Selasa (15-6-2021).
Dia membenarkan penarikan uang guna pembelian cinderamata, pada saat perpisahan guru yang telah memasuki masa purnabakti atau pensiun.
"Pungutan uang perpisahan, itu memang benar, karena yang mau perpisahan itu saya sendiri, memang betul," paparnya.
Baca Juga: Pandemi Covid, SDN 1 Beringinraya Tarik Sumbangan
Meski demikian, Ermintati menyebutkan belum menerima pungutan sebesar Rp25 ribu tersebut.
"Belum memungut apapun, belum ada yang setor satu pun. Belum ada yang diterima oleh wali kelas," sebutnya.
Karena, pembayaran uang perpisahan itu, dijadwalkan saat pembagian raport, pada 27 hingga 19 Juni mendatang.
"Satu pun belum ada yang bayar, belum ada yang masuk," ujarnya.
Selain itu, untuk kewajiban pembelian pakaian muslim bagi murid kelas 1 hingga 6, hal tersebut guna penyeragaman siswa saat pengajian setiap Jumat.
"Kami setiap hari Jumat itu ada pengajian khusus dari kelas 1 sampai kelas 6 di lapangan, lebih kurang 1 jam," jelasnya.
Jadi, para siswa yang ikut pengajian tersebut, masih menggunakan seragam sekolah.
"Alangkah indahnya, anak-anak itu kalau memakai pakaian baju seragam," ujarnya.
Dia menerangkan, pembelian pakaian muslim bagi siswa SDN 1 Beringinraya itu, merupakan program rutin yang telah berlangsung sejak tiga tahun lalu.
"Sebenarnya baju itu, sudah program kami tiga tahun yang lalu. Bukan program dadak-dadakan (mendadak. red)," terangnya.
Kendati demikian, dia mengaku program itu menuai pro dan kontra dari para wali murid, karena ada yang setuju dan tidak.
"Memang ada yang senang ada yang tidak wali murid itu. Kalau kita melihat anak-anak berseragam rapi, kita juga puas hati," klaimnya.
Karena itu, dia akan mencabut pemberitahuan terkait penarikan uang kepada wali murid tersebut.
"Akan kita cabut kembali untuk program baju muslim dan sumbangan, semuanya dicabut, segera, ini tidak dilanjutkan," sebutnya.
Dia menjelaskan, telah berjanji kepada Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bandarlampung untuk tidak melanjutkan penarikan uang tersebut.
"Saya tadi pagi sama ibu Sekretaris Disdikbud sudah berjanji dan akan diketik serta dishare (dibagi) kepada wali murid bahwa tidak jadi," jelasnya. (**)
Laporan: Vino Anggi Wijaya
Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum