MOMENTUM, Bandarlampung--Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)
se-Kota Bandarlampung harus profesional dalam menjalankan tugasnya, sehingga
kejadian buruk di tahun lalu tidak terulang.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Aprilliati saat diwawancarai harianmomentum.com,
Selasa (15-6-2021).
“Panitia PPDB punya tugas berat dalam melakukan seleksi
calon peserta didik baru. Perlu diingat bahwa semua panitia PPDB harus berlaku
adil. Jangan melakukan hal-hal yang melanggar aturan,” kata April.
Menurut legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kota
Bandarlampung itu, jika panitia PPDB bekerja profesional tidak akan ada polemik
yang muncul.
“Kegaduhan inikan bisa terjadi karena banyak hal, salah
satunya kalau jarak rumah dengan sekolah yang semestinya 700 meter digeser jadi
100 meter oleh panitia,” ucapnya.
April pun berharap, kegaduhan di PPDB Kota Bandarlampung
pada 2020 tidak terulang.
“Jangan sampai ada kejadian seperti tahun lalu, ombudsman
dan kepolisian harus turun karena patut diduga adanya surat keterangan (KK) atau
domisili aspal (asli tapi palsu) yang digunakan untuk mendompleng agar calon
siswa bisa lolos jalur zonasi,” tuturnya.
Untuk itu, diperlukan verifikasi data calon siswa agar yang
masuk benar-benar akurat. “Kalau semuanya bekerja profesional, saya pikir tidak
akan ada kegaduhan, seperti halnya PPDB di tahun lalu (2020),” ujarnya.
Wanita berhijab itu berharap, pengalaman buruk PPDB di
tahun lalu tidak terulang kembali. “Harus ada koreksi, ada perbaikan dari
penerimaan sistem zonasi. Panitia PPDB harus lebih transparan, objektif dan
lebih rapi, jangan sampai ada kecurangan,” tegasnya.
Sebagai legislator asal Dapil Bandarlampung yang membidangi pendidikan dan kesehatan (Komisi V), April pun siap memantau langsung pelaksanaan PPDB di kota setempat.
Ketua Pelaksana PPDB SMAN 1 Kota Bandarlampung Andre Hari Wibowo (paling kiri) di posko pelayanan SMA setempat.
Terpisah, Ketua Pelaksana PPDB SMAN 1 Kota Bandarlampung
Andre Hari Wibowo menyatakan bahwa pihaknya berupaya semaksimal mungkin dalam
menjalankan tugas prekrutan calon peserta didik baru.
“Kami bekerja 24 jam selama empat hari berlangsungnya PPDB.
Tugas kami sebatas melakukan penginputan data, selebihnya server yang akan menyeleksi
(jarak rumah dan sebagainya),” kata dia pada harianmomentum.com di SMAN 1
Bandarlampung.
Menurut Andre yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kesiswaan itu, PPDB 2021 relatif akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Tahun inikan tidak bisa lagi menggunakan surat domisili. Harus
KK (kartu keluarga), yang umurnya minimal satu tahun. Selain itu, setiap data
yang masuk turut diverifikasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,”
terangnya.
Dia pun menyadari, sebagai panitia PPDB pihaknya harus
menjalankan tugas secara profesional.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum