MOMENTUM, Bandarlampung--Universitas Lampung (Unila) terus berbenah, bahkan melakukan
terobosan baru di berbagai bidang.
Tahun ini, Unila akan menggelar kegiatan
penelitian dan karya ilmiah yang mengkolaborasikan antara dosen dengan
mahasiswa.
Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Manajemen
Kampus Merdeka Unila Feni Munifatullah menyatakan, untuk mensukseskan program
tersebut pihaknya akan bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM).
“Kami akan mengundang seluruh dosen peneliti
untuk memastikan ada mahasiswa terlibat dalam penelitian tersebut. Minimal satu
semester atau 20 SKS,” kata Feni, Selasa (15-6-2021).
Selain mengajak dosen untuk melibatkan
mahasiswa dalam penelitian, Unila juga akan mengupayakan agar karya ilmiah
mahasiswa masuk dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Sebenarnya banyak kegiatan mahasiswa yang
selama ini seolah-olah terpisah. Kuliah ya kuliah. Padahal kan ada mahasiswa
yang mengikuti lomba akademis, karya ilmiah, itu tidak terdata sebagai kegiatan
akademik,” kata Feni.
Setidaknya terdapat delapan bentuk kegiatan
dalam MBKM: pertukaran mahasiswa, magang, kewirausahaan, asistensi mengajar,
KKN tematik, proyek studi independen, riset, dan proyek kemanusiaan.
“Hampir semua bentuk kegiatan ini sudah
dilakukan Unila. Untuk tahun ini, kami akan melakukan terobosan untuk
meningkatkan kesertaan mahasiswa dalam penelitian,” ujar Feni.
Untuk itu, Unila juga akan berupaya agar hasil
penelitian atau karya ilmiah mahasiswa bisa dikonversikan ke mata kuliah sesuai
program MBKM.
“Misalnya mahasiswa teknik mengikuti lomba
robot, mereka mengerjakannya bisa lebih dari setahun. Itu bisa sampai 40 SKS. Jadi
mereka tidak perlu lagi mengambil mata kuliah. Inilah yang nantinya akan kami
minta ke prodi agar mendata dan mengonversi nilai mata kuliahnya,” jelas Feni.
Sementara, bentuk kegiatan MBKM lainnya,
seperti pertukaran mahasiswa, magang, asitensi mengajar, KKN tematik, dan proyek
kemanusiaan tetap terus berjalan.
Feni berharap, keterlibatan mahasiswa Unila
dalam kegiatan MBKM yang masih 1.987 orang dapat meningkat signifikan di tahun
ini. Sebab, lanjutnya, sesuai kontrak kerja rektor Unila dengan kemendikbud,
minimal 30 persen (9.000 mahasiswa), dari total mahasiswa Unila 40.000 orang
harus terlibat dalam kegiatan MBKM.
Terlebih, sambung
Feni, di tahun ini Unila
mendapatakan empat dana hibah MBKM: tiga untuk perbaikan kurikulum merdeka
belajar yang diraih Prodi Biologi, Prodi Matematika, dan Prodi Pendidikan
Fisika. Serta satu dana hibah Centre of Excellence Merdeka Belajar yang diraih
Prodi Teknik Mesin.
“Centre of Excellence ini nanti akan
menerapkan empat bentuk kegiatan MBKM yaitu magang di PTPN VII dan PTBA, riset
di LIPI Tanjungbintang, pertukaran mahasiswa dengan kampus Itera, serta
kewirausahaan,” jelasnya.
Menurut Feni, ada 80 perguruan tinggi, baik
negeri maupun swasta yang menjadi model program Campus of Excellence. Perguruan
tinggi yang menerima bantuan ini diharapkan dapat mengembangkan model dan
implementasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum