Lika-Liku PPDB SMAN di Bandarlampung

img
Para guru yang siaga di posko pelayanan ketika PPDB berlangsung. Foto: acw

MOMENTUM, Bandarlampung--Pembukaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memang selalu dinanti. Wali murid, maupun calon siswa menunggu hasil akhir, lulus atau tidak di sekolah yang dituju.

Selain itu, para guru di sekolah juga pada siaga, bekerja lebih ekstra, khususnya mereka yang tergabung dalam tim PPDB.

Dalam proses PPDB yang kini sudah menggunakan aplikasi online, berbagai persoalan pun bermunculan. Mulai dari server yang terkadang sulit diakses, hingga kendala lainnya.

Begitulah suasana saat berlangsungnya PPDB Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Bandarlampung, yang digelar sejak Senin-Kamis (14-17 Juni 2021).

Ketua Pelaksana PPDB SMAN 1 Kota Bandarlampung Andre Hari Wibowo menyatakan bahwa pihaknya berupaya semaksimal mungkin dalam menjalankan tugas prekrutan calon peserta didik baru.

“Kami bekerja 24 jam selama empat hari berlangsungnya PPDB. Tugas kami sebatas melakukan penginputan data, selebihnya server yang akan menyeleksi (jarak rumah dan sebagainya),” kata dia pada harianmomentum.com di SMAN 1 Bandarlampung.

Menurut Andre yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan itu, PPDB 2021 relatif lebih baik dari tahun sebelumnya.

“Tahun inikan tidak bisa lagi menggunakan surat domisili. Harus KK (kartu keluarga), yang umurnya minimal satu tahun. Selain itu, setiap data yang masuk turut diverifikasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” terangnya.

Dengan begitu, resiko kecurangan menjadi semakin minim, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Kalau tahun sebelumnya, banyak yang didiskualifikasi karena membuat surat domisili aspal (asli tapi palsu),” tuturnya.

Meski demikian, tetap saja ada masalah yang muncul, mulai dari server yang terkadang sulit diakses oleh calon siswa, hingga masalah NISN.

Untungnya, setiap sekolah membuka posko pelayanan bagi para wali atau calon siswa yang merasa kesulitan dan butuh konsultasi secara langsung dengan pihak guru.

“Memang banyak yang mengeluhkan perihal akses pendaftaran onlinenya, juga masalah NISN yang tidak terdata. Untuk masalah NISN kami sarankan agar bisa mengurusnya di SMP masing-masing. Karena NISN dibutuhkan saat mendaftar,” jelasnya.

Terpisah, Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Aprilliati mengapresiasi kinerja para guru yang sudah maksimal dalam melayani PPDB.

 “Panitia PPDB punya tugas berat dalam melakukan seleksi calon peserta didik baru. Alhamdulillah di tahun ini belum ada kabar tak sedap yang mencuat, beda halnya dengan tahun lalu,” kata April.

Menurut legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Bandarlampung itu, tidak adanya polemik merupakan pertanda bahwa panitia PPDB telah bekerja profesional.

“Kegaduhan inikan bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya kalau jarak rumah dengan sekolah yang semestinya 700 meter digeser jadi 100 meter oleh panitia. Semoga semuanya itu tidak ada yang seperti ini,” haraapnya.

Sementara, Lukman, salah satu wali murid yang mendaftarkan sang anak di SMAN 3 mengaku cukup tegang.

“Pasca mendaftar, setiap jam saya lihat terus aplikasinya. Awal-awal aman, di hari terakhir (Kamis 17-6) anak saya lewat, kegeser sama peserta lain,” tuturnya.


Server PPDB menolak ketika mendaftar jalur prestasi pasca zonasi.

Dia pun mengaku bahwa pendaftaran melalui proses PPDB cukup sulit. “Infonya kan bisa mendaftar dua jalur, zonasi dan prestasi sekaligus di tahun ini (beda sekolah). Tapi ketika diakses, jalur prestasinya tidak bisa. Pesan yang keluar bahwa anak saya masih terdaftar di SMAN 3 (jalur zonasi),” tuturnya.

Meski belum ada pengumuman resmi, namun Lukman mengambil sikap untuk segera mendaftarkan sang anak di salah satu SMA swasta ternama di kota setempat.

“Hari ini saya daftarkan ke SMA YP Unila. Karena di YP hari ini pendaftaran terakhir,” keluhnya.

Pria yang berprofesi sebagai salah satu staf di instansi pendidikan itu berharap, proses PPDB mendatang bisa lebih baik lagi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun harianmomentum.com, berikut kuota (daya tampung siswa) di masing-masing SMAN di Kota Bandarlampung, gabungan IPA dan IPS. Kuota tersebut terdiri dari 50 persen jalur zonasi, afirmasi 15 persen, dan pindah tugas orang tua lima persen serta jalur prestasi 30 persen.

SMAN 1 kuota 256; SMAN 2 kuota 352; SMAN 3 kuota 238; SMAN 4 kuota 320; SMAN 5 kuota 320; SMAN 6 kuota 306; SMAN 7 kuota 352; SMAN 8 kuota 256; SMAN 9 kuota 352; SMAN 10 kuota 320; SMAN 11 kuota 256; SMAN 12 kuota 320; SMAN 13 kuota 308; SMAN 14 kuota 320; SMAN 15 kuota 306; SMAN 16 kuota 340; SMAN 17 kuota 144.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos