MOMENTUM, Bandarlampung--Lebih dari setengah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandarlampung atau 29 orang keluar dari rapat paripurna lantaran menolak dipimpin Ketua Wiyadi, Selasa (22-6-2021).  

Menanggapi itu, Ketua DPRD Bandarlampung Wiyadi mengatakan datang terlambat sehingga tidak mengetahui detail kejadian itu. "Saya akan menanyakan terlebih dahulu bagaimana kronologis dari kejadian tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan, sebagai pimpinan DPRD, secara pribadi hanya menjalankan tugas yang diamanahkan sesuai dengan konstitusi SK Gubernur Lampung.

Baca Juga: Tidak Mau Dipimpin Wiyadi, Paripurna DPRD Kota Ditunda

"Tapi dalam DPRD ini kolektif kolegial siapa pun boleh memimpin, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III. Saya juga tidak akan pernah melarang teman-teman untuk memimpin rapat paripurna," ujar Wiyadi.

Pada paripurna lainnya, Ketua DPC PDI P Bandarlampung itu menuturkan, pihaknya juga berbagi tugas dan memberikan kesempatan untuk memimpin rapat. Bahkan, ketika pembahasan anggaran pun pihaknya berbagi tugas Wakil Ketua I, II dan III untuk memimpin sidang.

"Karena di lembaga politik ini kadang ada kegiatan partai dan juga ditata tertib pimpinan lain kita beri delegasi untuk memimpin rapat di DPRD," tutur Wiyadi.

Wiyadi mengungkapkan, tidak bisa memaksakan penilaian dari orang lain harus seperti apa. "Apa yang terjadi saat ini merupakan kritikan sebagai bahan perbaikan dalam memimpin DPRD," ujarnya. 

Wiyadi melanjutkan, akan mencari jalan terbaik. "50 anggota dewan ini diberikan amanah oleh masyarakat Bandarlampung untuk menjalankan tugas sebaik mungkin. Insya Allah nanti selesai, teman-teman fraksi kan tetap komunikasi, saya dengan pimpinan yang lain tetap komunikasi, kita jalin komunikasi, karena apa pun ceritanya, 50 anggota ini kan mengemban amanah yang sama dan komunikasi harus terjalin," pungkasnya.(**)

Laporan: Ira Widya

Editor: Agus Setyawan