MOMENTUM-- Kenapa sudah lama tidak pernah menulis di rubrik Nyekhita? Begitulah pertanyaan yang sering masuk ke nomor whatsapp (WA) ku. 

Ya, pembaca setia Harian Momentum banyak yang tidak mengetahui bahwa sejak dua minggu lalu aku cuti untuk keperluan mudik. 

Kembali ke kampung halaman tercinta. Tepatnya di Kelurahan Guntingsaga, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) Provinsi Sumatera Utara.

Maklum, sudah empat tahun lamanya saya sekeluarga tidak pernah pulang. Kasian ayah dan emak di kampung tidak pernah dikunjungi. Bisa- bisa dicoret dari daftar keturunan.

Kegiatan mudik kali ini saya anggap lebih bermakna. Jika biasanya selalu membawa sopir, kemarin tidak. Saya putuskan untuk mengemudi sendiri. Tanpa pengganti. 

Alhasil, badan pegal semua. Terutama bagian pundak dan kaki. Perjalanan sejauh 1.442 kilometer (Km) berhasil kutempuh dengan waktu 40 jam saat berangkat. Kemudian 46 jam ketika kembali ke Bandarlampung.

Bagi sopir profesional waktu tempuh itu tergolong lama. Tapi tak mengapa, keselamatan keluarga lebih utama. Terpenting bisa sehat dan selamat sampai tujuan. 

Alhamdulillah. Masih bisa bertemu dengan kerabat, para sahabat dan beberapa guru waktu sekolah. Setidaknya rasa rindu yang selama ini terpendam bisa sedikit terobati.

Meski demikian, karena waktu yang sangat terbatas tidak semua bisa dikunjungi. Sehingga, dengan tulisan ini saya haturkan permohonan maaf kepada seluruh sahabat dan keluarga yang belum sempat berjumpa di kampung.

Mudah- mudahan, Allah SWT masih mempertemukan kita di lain waktu dan kesempatan. Begitu banyak cerita dan kenangan masa lalu yang bisa kita ingat kembali.

Yakinlah, perpisahan itu akan selalu ada agar kita bisa menghargai arti sebuah pertemuan. Setiap detik bersama orang yang kita sayangi adalah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Tabik Pun. (**)