Permisi

img
Andi Panjaitan, Pemred Harian Momentum.

MOMENTUM-- Sudah lebih dari setahun pandemi covid-19 merebak di negeri ini. Tapi belum ada juga tanda- tanda akan berhenti.

Pemerintah juga belum ada solusi yang pasti. Istilah kebijakan selalu berganti. Setidaknya sudah enam kali. Mulai dari PSBB Transisi hingga PPKM level segini.

Kegiatan masyarakat serba dibatasi, tapi tidak diberi solusi. Akibatnya, mereka tidak lagi peduli. Tetap pergi mencari sesuap nasi. Dari pada anak istri tak dinafkahi. 

Sejak awal pemerintah sudah terlihat tidak percaya diri menghadapi pandemi. Jika mayoritas negara lain sudah menggunakan lockdown, Indonesia justru membuka diri.

Akibat kebijakan Jokowi, ribuan wisatawan masuk ke dalam negeri. Alasannya sih untuk mempertahankan ekonomi. Tapi ujung- ujungnya banyak warga yang mati. 

Kini, angka penularan covid-19 melaju tiada henti. Padahal pemerintah sudah melakukan program vaksinasi, di sana- sini. Nyatanya, yang sudah divaksin juga masih bisa ditulari.

Kalau sudah begini, kemana kita akan pergi? Berdiam diri di rumah sudah pasti terhimpit ekonomi. Ke luar juga takut mati.

Karena belum ada jalan keluar dari masalah ini, lebih baik tulisannya saya akhiri. Khawatir nanti banyak netizen yang memaki. Ujung- ujungnya makan hati.

Kebetulan, rokok yang terselip di jari juga sudah mati. Sampai ketemu nanti. Dalam rubrik nyekhita esok hari. Permisi. (**)






Editor: Harian Momentum





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos