MOMENTUM, Bandarlampung--Ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan kedua tahun 2021 mengalami pertumbuhan 6,69 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (Q-to-Q).
Bahkan, pertumbuhan ekonomi Lampung menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera. Sedangkan, untuk jika dibandingkan triwulan kedua tahun 2020 (year to year), ekonomi Lampung tumbuh sebesar 5,03 persen.
Hal itu berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Kamis (5-8-2021).
Perekonomian Lampung triwulan II 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp95,09 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2020 mencapai Rp63,06 triliun.
Pelaksana Tugas Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung Kusnardi diwakili Kepala Biro Perekonomian Emilia mengatakan, secara Q-to-Q atau dihitung dari triwulan sebelumnya, mengalami pertumbuhan 6,69 persen.
Pertumbuhan itu didukung oleh sebagian besar lapangan usaha. Terutama pertumbuhan tertinggi pada kategori administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang meningkat sebesar 19,93 persen, transportasi dan pergudangan tumbuh mencapai 12,84 persen.
"Juga didukung kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang tumbuh sebesar 11,60 persen. Sementara lapangan usaha Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil- Sepeda Motor tumbuh sebesar 9,20 persen, serta Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 9,10 persen," jelasnya.
Terdapat lapangan usaha yang masih mengalami kontraksi dibanding triwulan satu 2021, terutama pada lapangan usaha Jasa Lainnya dengan kontraksi sebesar 2,49 persen.
"Berikutnya konstruksi dengan kontraksi sebesar 0,44 persen, serta pengadaan listrik dan gas mengalami kontraksi sebesar 0,43 persen," tuturnya.
Sementara secara year-to-year atau pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 menguat 5,03 persen dibandingkan triwulan II 2020. Pertumbuhan positif terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.
Tertinggi dicapai lapangan usaha perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor sebesar 13,30 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh sebesar 10,03 persen. Lalu dikuti transportasi dan pergudangan tumbuh 9,95 persen.
Selain itu kategori Konstruksi juga tumbuh cukup pesat sebesar 9,01 persen. Sedangkan, beberapa lapangan usaha mengalami kontraksi terutama pada kategori Pengadaan Listrik dan Gas serta Pertambangan dan Penggalian yang masing-masing berkontraksi sebesar 10,28 persen dan 4,56 persen. (**)
Laporan/Editor: Agung DW
Editor: Harian Momentum