MOMENTUM, Metro--Hingga 30 Juli 2021, realisasi pendapatan daerah Pemerintah Kota Metro mencapai Rp542 miliar lebih atau 59,58 persen dari target Rp910 miliar lebih. Sedengkan, untuk realisasi pendapatan asli daerah (PAD) di bulan yang sama mencapai Rp139 miliar lebih atau 64.44 persen dari target Rp216 miliar lebih.

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro, Arif Joko Arwoko mengatakan, realisasi pendapatan daerah dan PAD itu sudah melebihi target program kerja.

"Target realisasi program kerja, hingga bulan Juli hanya Rp531 miliar lebih untuk pendapatan daerah. Sedangkan untuk PAD target program kerjanya Rp126 miliar," ungkapnya, Sabtu (21-8-2021).

Menurut dia, pencapaian tersebut, tidak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar pajak.

Dia menjelaskan, pencapaian realisasi  pendapatan daerah dan PAD, antara lain ditunjang dari pendapatan pajak dan retribusi daerah. Kemudian, dana perimbangan seperti: dana bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum (DAU) dan ana alokasi khusus (DAK).

Sektor penunjang lainya: dana bagi hasil pajak dari Pemerintah Provinsi Lampung, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus hingga bantuan keuangan dari provinsi dan pemerintah pusat.

"Ada beberapa faktor pendapatan yang sangat menunjang pendapatan daerah. Nah, ini yang mesti kita kejar dan direalisasikan sesuai atau melebihi targetnya. Seperti pendapatan retribusi umum, retribusi jasa usaha, retribusi perizinan tertentu hingga pendapatan asli daerah yang sah," jelasnya.

Arif yakin, meskipun dalam kondisi pandemi covid-19, pendapatan daerah dan PAD Kota Metro bisa terealisasi sesuai target yang ditentukan.

"Diupayakan semaksimal mungkin, karena pemulihan ekonomi pasti membutuhkan anggaran yang besar. Jadi pendapatan dari sektor mana saja harus dioptimalkan. Semoga realisasinya nanti sesuai target. Kalau bisa over target," harapnya. (**)

Laporan: Opie/Rio

Editor: Munizar