Dampak Teknologi

img
Vino Anggi Wijaya, Wartawan Harian Momentum.

MOMENTUM-- Miris, kalimat itu yang terbersit dalam benakku saat membaca berita: banyak anak di bawah umur yang menjadi pecandu narkoba atau zat adiktif.

Kisaran usia anak-anak tersebut 15 tahun ke bawah. Usia semuda itu telah menjadi pecandu narkoba, gumamku dalam hati.

Pikiran seakan langsung mengingat saat usiaku seperti anak-anak tersebut. Boro-boro memakai narkoba, untuk mendapatkan izin bermain sepak bola di lapangan ujung kampung saja susahnya setengah mati.

Sebab, harus melalui beberapa tahapan dahulu guna diizinkan bermain bersama teman-teman. Seperti tidur siang hingga mengaji di surau yang berada di tengah kampung.

Belum lagi setelah menunaikan ibadah salat Isya, salah satu dari orang tuaku selalu menanyakan pekerjaan rumah (PR) yang akan dikumpulkan keesokan hari di sekolah.

Aktivitas tersebut seakan menjadi agenda rutin bagi kami remaja usia sekitar 15 tahun. Sehingga untuk berpikir menyimpang pun tak terbersit sama sekali.

Ditambah lagi belum adanya perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini. Keseharian anak seusiaku sangat mudah dikontrol orang tua.

Lantaran semua yang kami lakukan merupakan aktivitas nyata, bukan berselancar di dunia maya. Ketika tubuh kami di lapangan ujung kampung, para orang tua pun dapat memastikan bahwa benar-benar pikiran kami berada pada tempat tersebut.

Berbeda dengan sebagian remaja saat ini. Meskipun tubuh mereka berada di rumah, bukan tidak mungkin melalui teknologi handphone pintar mereka sedang mengakses konten-konten berbau negatif yang tentu dilarang. Baik dari segi agama maupun kaidah Pancasila.

Sehingga, jika pengawasan orang tua tidak dilakukan secara ekstra, tidak menutup kemungkinan para remaja dapat terjerumus bahkan terjerambab pada hal- hal negatif.

Mulai dari narkoba, mabuk-mabukan hingga seks bebas. Tentu hal itu menjadi suatu momok bagi para orang tua saat ini.

Kendati demikian, tak perlu khawatir. Meski di tengah pesatnya kemajuan teknologi, peran orang tua hanya perlu lebih ekstra dalam mengawasi anak-anaknya.

Supaya tumbuh kembang anak dan masa depannya tidak terganggu dengan berbagai fenomena negatif yang selalu menjadi momok bagi orang tua. Tekankan kaidah agama dan selalu diawasi perkembangannya, agar kelak menjadi anak yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Tabikpun. (**)






Editor: Harian Momentum





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos