MOMETUM, Pringsewu -- Pemilihan kepala pekon (kapekon) di Kabupate Pringsewu yang direncanakan pada 18 Mei 2022 mendatang bakal menggunakan e-voting.
Untuk itu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Kabupaten Pringsewu mengawali dengan menggelar bimbingan teknis, sosialisasi dan simulasi.
Hal itu bertujuan sebagai persiapan menghadapi pemilihan kapekon serentak secara e-Voting di Kabupaten Pringsewu.
Kegiatan dibuka Wakil Bupati Pringsewu Fauzi di Aula Paris, Pringsewu, Rabu (20/4/2022), diikuti 110 peserta. Terdiri 10 orang tim teknis inti dan 100 orang tim teknis lapangan.
Menghadirkan narasumber dari tim teknis e-Voting Smart Village Provinsi Lampung dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Pringsewu.
Wabup Fauzi mengatakan agar pelaksanaan pemilihan kepala pekon secara e-Voting yang sesuai jadual akan digelar pada 18 Mei 2022 mendatang dapat terlaksana dengan baik, dibutuhkan semangat dan kekompakan.
"Ini merupakan sistem, dimana sistem itu akan kalah dengan sinten. Dengan kata lain, sistem akan dapat berjalan baik tergantung siapa yang mengolah dan mengatur,"jelasnya.
Menurutnya, pemilihan kepala pekon secara e-Voting merupakan kegiatan yang sangat berani dan mempertaruhkan nama Pringsewu.
Sebab pemilihan kepala pekon secara e-Voting yang baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu dan bahkan mungkin di Indonesia, satu sisi sangat bagus, dan jika berhasil tentunya akan melejitkan nama Kabupaten Pringsewu.
"Akan tetapi jika ternyata pelaksanaannya tidak bagus bisa menjadi cemoohan. Oleh karena itu, kuncinya adalah pada simulasi ini,"terang Fauzi.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon Kabupaten Pringsewu Tri Haryono mengatakan maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta wawasan para tim teknis inti dan tim teknis lapangan.
Terutama dalam pelaksanaan pemilihan kepala pekon secara e-Voting."Khususnya dalam penyiapan perangkat e-Voting, mekanisme kerja perangkat serta mengantisipasi permasalahan yang menyangkut gangguan teknis di lapangan,"terang Tri Haryono. (*)
Editor: Muhammad Furqon