MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar simulasi penanggulangan bencana banjir di Hotel Emersia Bandarlampung, Senin (25-7-2022).
Mewakili Gubernur Arinal Djunaidi, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, penanggulangan bencana merupakan salah satu agenda pembangunan daerah.
Rudy berharap, kegiatan itu dapat dimanfaatkan secara efektif untuk belajar dan bekerjasama dalam penanggulangan bencana.
"Saya berharap momen ini dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk saling belajar dan bekerjasama dalam penanganan bencana," kata Rudy membacakan sambutan gubernur.
Apalagi, berdasarkan Indeks Rasio Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2021 yang dirilis BNPB, Lampung masuk lima besar provinsi se Sumatera dengan resiko bencana tinggi.
"Berdasarkan kondisi sembilan potensi bencana alam, IRB Provinsi Lampung masih berada di bawah rata-rata nasional," kata Rudy.
Bahkan, dia mengungkapkan, resiko bencana yang terjadi di 15 kabupaten/kota berada pada level sedang hingga tinggi.
"Sehingga kerentanan bencana cukup tinggi dengan jumlah penduduk lebih dari sembilan juta jiwa," sebutnya.
Karena itu, dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana harus diiringi dengan pemahaman ancaman dan resiko.
"Juga harus memahami kapasitas kita dan mampu menetapkan prioritas penanganan untuk mengurangi resiko yang terjadi," jelasnya.
Selain itu, dia menyebutkan, penanganan bencana juga menuntut kecepatan dan keterpaduan dalam melakukan respon saat bencana terjadi.
"Hal inilah yang melandasi pelaksanaan kegiatan simulasi penanggulangan bencana yang dirancang untuk menyempurnakan rencana kontijensi," jelasnya.
Dia menerangkan, rencana kontijensi (renkon) merupakan suatu bentul kebijakam pemerintah dalam menangani darurat bencana. Khususnya banjir yang merupakan bencana yang sering terjadi di Lampung.
"Renkon bermanfaat untuk mengukur kemampuan kita dalam menghadapi bencana. Baik sumberdaya manusia, peralatan, anggaran yang dapat digerakkan," tuturnya.
Editor: Agung Darma Wijaya