Berawal dari Halal Bihalal, Ini Kesaksian Orang Tua Mahasiswa FK Unila

img
Lies Yulianti, orang tua ZAP mahasiswa FK Unila saat bersaksi pada sidang Andi Desfiandi di PN Tanjungkarang. Foto: Vino AW

MOMENTUM, Bandarlampung--Berawal dari halal bihalal, Lies Yulianti menitipkan anaknya kepada terdakwa Andi Desfiandi.

Hal itu disampaikan Lies Yulianti, orang tua ZAP mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unila, saat bersaksi pada sidang lanjutan dugaan suap penerimaan mahasiswa baru, Rabu (14-12-2022)

Melalui kesaksiannya, Lies menyebutkan hal itu berawal dari pertemuan halal bihalal pada Juni lalu, di kediaman keluarga besar Andi Desfiandi.

"Awalnya pada bulan Juni 2022, kita halal bihalal kumpul keluarga besar di kediaman keluarga Andi Desfiandi," kata Lies di PN Tanjungkarang.

Baca Juga: Sidang Suap Unila, M. Basri Akui Kecewa kepada Karomani

Saat halal bihalal tersebut, Lies berkomunikasi dengan Andi guna menanyakan hubungan dengan Prof. Karomani, yang saat itu menjabat Rektor Unila.

"Saya tanya, apakah om Andi (Andi Desfiandi, red) kenal dengan Rektor Unila. Karena anak saya berniat untuk mendaftar jalur mandiri Fakultas Kedokteran," jelasnya.

Sebab, saat itu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah ditutup dan ZAP tidak lulus.

"Selanjutnya, om Andi menyampaikan kalau kenal baik dengan Rektor Unila," sebutnya.

Karena itu, Lies meminta tolong kepada terdakwa agar ZAP dipantau pada seleksi jalur mandiri Fakultas Kedokteran Unila tersebut.

"Saya minta tolong dipantau untuk penerimaan mandiri, karena saya tau persaingan (menjadi, red) mahasiswa baru Fakultas Kedokteran ini cukup besar," terangnya.

Menurut dia, meminta tolong yang dimaksud berupa dibantu untuk dilihat, lantaran seleksi jalur mandiri terdapat Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI).

"Dibantu untuk dilihat, karena saya tau jalur mandiri ada uang SPI. Bersaing minimal Rp250 juta. Itu cukup besar," paparnya.

Dia melanjutkan, saat itu Andi Desfiandi menyatakan akan menginformasikan hal tersebut, serta meminta nomor peserta seleksi jalur mandiri.

"Ya nanti diinformasikan, kalau sudah mendaftar kirim nomor pesertanya," kata dia menirukan jawaban Andi Desfiandi.

Menurut dia, usai halal bihalal tersebut, berselang sekitar tiga pekan kemudian ZAP mendaftar seleksi mandiri.

"Tiga Minggu kemudian proses pendaftaran. Setelah anak saya mendaftar, saya foto nomor peserta. Saya kirim ke WA (whatsapp) om Andi," terangnya.

Selanjutnya, sekitar pertengahan Juli merupakan pengumuman kelulusan mahasiswa seleksi jalur mandiri.

"Setelah anak saya lulus, saya WA om Andi. Terimakasih bahwa anak saya sudah lulus. Om Andi berpesan kepada cucunya (ZAP, red), supaya lebih rajin lagi belajarnya," jelasnya.

Setelah itu, Lies mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dengan terdakwa Andi. Hingga adanya pemberitaan terkait operasi tangkap tangan (OTT), beberapa waktu lalu.

"Setelah itu saya tidak komunikasi lagi hingga adanya OTT KPK," ujarnya.

Meski demikian, dia mengaku tidak ada pemberian uang kepada Andi, selain uang SPI senilai Rp250 juta.

"Tidak ada pemberian, karena saya minta tolong sama om saya (Andi Desfiandi, red). Om saya ini rajin membantu keluarga. Tidak ada uang selain Rp250 juta itu. Tidak ada," sebutnya. (**)









Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos