MOMENTUM, Jakarta--Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional tahun 2023 kepada KH Ahmad Hanafiah yang telah berjasa mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Lampung, di Istana Negara Jakarta pada Jum’at (10-11-2023).
Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta.
KH Ahmad Hanafiah dilahirkan di Sukadana Lampung Timur pada tahun 1905. Selain jasanya yang besar dalam sejarah perjuangan rakyat Lampung, KH Ahmad Hanafiah juga dikenal sebagai tokoh ulama dan pejuang yang sangat intelek dan memiliki banyak karya, diantaranya naskah Al-Hujjah dan Tafsir Sirr al-Dahri yang dijadikan rujukan perkembangan ilmu fiqih dan tasawuf hingga saat ini.
Terlahir sebagai putra pertama dari pasangan KH Muhammad Nur (ayah) dan Khadijah (ibu), memiliki riwayat pendidikan (1) Tamat Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Sukadana (1916), (2) Belajar di Pesantren Jamiatul Khair di Batavia (1916-1919), (3) Belajar di Pesantren Klantan Malaysia (1925-1930) dan (4) Belajar di Masjidil Haram Makkah Saudi Arabia (1930-1936).
Sekembalinya ke Lampung pada tahun 1936, KH Ahmad Hanafiah bergabung dan menjadi pemimpin tiga organisasi Islam terkemuka yaitu: Sarekat Islam (SI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Masyumi di Kewedanan Sukadana Lampung pada 1937-1946.
KH Ahmad Hanafiah juga sebagai seorang birokrat yang memiliki karier patut dibanggakan yakni dengan dicapainya kepercayaan sebagai Wedana Kepala Daerah Kawedanan Sukadana Lampung Timur (1945-1946) serta Wakil Kepala merangkap Kepala Bagian Islam pada Kantor Jawatan Agama (dulu Departemen Agama atau kini Kementerian Agama RI) untuk Karesidenan Lampung (1947) di Tanjungkarang Bandarlampung.
Selain sebagai sosok intelektual dengan beberapa karya dan kiprahnya, KH Ahmad Hanafiah adalah sosok yang sangat kental dengan genderang Jihad di bumi Lampung. Kiprahnya yang paling nyata dan tak terbantahkan adalah memimpin perjuangan melawan agresi Belanda yang menyerang Lampung dari arah Palembang yang dikenal sebagai Front Batu Raja dan Front Pertempuran Kemarung, sampai pada akhirnya beliau gugur.
Data sebagaimana tersebut diatas tertuang dalam Naskah Akademik Biografi KH Ahmad Hanafiah 1905-1947 yang disusun oleh tim UIN RIL. Terdiri dari Prof Dr H Idrus Ruslan MAg sebagai ketua, Dr H Wahyu Iryana sebagai sekretaris, dan anggota yang berjumlah 6 orang yaitu Dr Ahmad Isnaeni, Anis Handayani MSos, Dr Abd Rahman, Aan Budianto MA, Hj Zughrofiatun Najah MPd dan Hayatul Islam MAk.
Prof Idrus Ruslan dalam keterangannya mengatakan bahwa seluruh aktivitas tim dilaksanakan berdasarkan arahan Rektor Prof H Wan Jamaluddin Z PhD sebagai ketua tim pengarah dan Dr Safari Daud MSosI sebagai anggota tim pengarah.
“Mulai dari pengumpulan bahan sumber sejarah (heuristik), kritik sumber, interpretasi, penulisan sejarah (historiografi) sampai dengan penerbitan hasil penelitian, dilakukan berdasarkan arahan dari tim pengarah,” ujarnya
Termasuk menyelenggarakan Seminar Nasional dan menyiapkan seluruh dokumen pengusulan gelar pahlawan nasional yang dipersyaratkan oleh Kemensos RI. “Diantaranya bukti tanda kehormatan, catatan pandangan tokoh masyarakat tentang calon pahlawan nasional yang diusulkan, foto, pernyataan ahli waris, buku-buku pendukung, film dokumenter, dan lain sebagainya,” tambah Prof Idrus.
Rektor Prof H Wan Jamaluddin Z PhD turut hadir dalam Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023 bertempat di Istana Negara Jakarta yang dimulai pada pukul 10.00 WIB. Bersama dengan Bupati Lampung Timur H Dawam Rahardjo, Kepala Dinas Sosial Lampung Drs Aswarodi MS. Kehadirannya dalam kapasitas sebagai pendamping penerima Gelar Pahlawan Nasional yaitu ahli waris KMS Thohir Hanafi (cucu KH Ahmad Hanafiah).
“Kami panjatkan syukur alhamdulillah, karena upaya UIN dalam menyusun Naskah Akademik Biografi KH Ahmad Hanafiah 1905-1947, dan menyiapkan seluruh dokumen pengusulan lainnya membuahkan hasil dan tentunya menambah jumlah Pahlawan Nasional dari Lampung menjadi dua,” ujar Rektor.
Selain UIN, berbagai pihak-pun turut berupaya keras atas suksesnya penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini. Pemerintah Provinsi Lampung dan TP2GP Provinsi juga Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dan TP2GD Lampung Timur.
Rektor menyampaikan bahwa gelar pahlawan nasional kepada KH Ahmad Hanafiah merupakan kado terindah dan terbaik untuk kita semua masyarakat Lampung. “Semoga hal ini dapat menjadi teladan bagi masyarakat Lampung dan rakyat Indonesia secara umum. Menginspirasi kita untuk terus semangat memperjuangkan kebaikan bagi daerah, bangsa dan negara,” harapnya.(**)
Editor: Agus Setyawan