Wayharu, Kapan Merdeka.? (Bagian IV)

img
Agung Sutrisno Wartawan Harin Momentum

MOMENTUM, Bengkunat--Kita lanjut lagi cerita soal Wayharu. Seperti yang saya ceritakan dalam bagian ketiga kemarin, kendala utama yang menyebabkan masih terisolirnya Wayharu adalah aturan.

Ya, aturan pemerintah pusat (Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup), yang katanya untuk menjaga kelestarian dan fungsi kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Padahal, jauh sebelum adanya aturan itu. Bahkan, sebelum adanya status TNBBS dan terbentuknya negara Indonesia, nenek moyang warga Wayharu sudah lebih dulu menghuni kawasan tersebut. 

Baca juga: Wayharu, Kapan Merdeka (Bagian III)

Saya dan kita semua bisa mereka-reka, bahkan mungkin mendekati pasti. Saat itu kondisi kawasan hutan yang sekarang berstatus sebagai TNBBS tersebut, lebih baik dari saat ini. Jadi, merekalah sejatinya penghuni dan penjaga kawasan hutan lindung tersebut.

Berdasarkan catatan dan keterangan tokoh-tokoh adat setempat, nenek moyang warga Wayharu sudah mendiami kawasan tersebut sebelum meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883.

"Dulu ada dua marga dari Talangaman, Tanahdarat (Sumatera Selatan) dan Waysindi. Kedua marga itu menyatu di Marga Belimbing—sekarang Bengkunat," tutur salah seorang tokoh adat masyarakat Wayharu.

Oh iya, soal marga, saya mau sedikit ngejelasin. Marga di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan) adalah bentuk kepemerintahan adat. Kepala Marga disebut Pesirah. Bentuk pemerintahan marga sudah dihapuskan di era tahun 1950-an.

Lanjut lagi, cerita soal awal mula kawasan Wayharu dihuni. Setelah Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883, kedua marga yang menyatu di Belimbing itu, pindah ke kawasan yang lebih tinggi di Bandardalam, Wayharu.    

"TNBBS itu belum ada, moyang kami sudah di sana (Wayharu). Tidak ada batas (dengan kawasan hutan), hanya batas (tanah) marga," terangnya.

Mendengar penuturan tersebut, membuat saya semakin penasaran. Spontan saya tanya. Sekarang batas marga itu, masih ada atau tidak.?

Tokoh adat itu pun langsung menjawab dengan nada semangat. Pasti mau tau jawabanya kan..? Besok lagi ya.. 






Editor: Munizar





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos