MOMENTUM, Bandarlampung--Anggota Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung, H. Noverisman Subing, mengajukan cuti dari keanggaotaan di PWI Lampung. Bukan karena ingin beristirahat dari kesibukannya, melainkan karena dirinya kini masuk dalam pusaran politik yang lebih mendebarkan: menjadi bagian dari tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Sutono (Ardjuno).
Langkah ini bukan hanya keputusan pribadi, tetapi juga mencerminkan betapa politik dan dunia jurnalistik bisa saling bersinggungan. Di satu sisi, seorang jurnalis dituntut netral dan menjaga integritas, namun di sisi lain, pilihan untuk terlibat aktif dalam politik adalah hak setiap warga negara.
"Saya ambil cuti dulu, agar bisa lebih fokus dan menjaga marwah jurnalistik itu sendiri. Saya berharap langkah saya ini bisa diikuti teman-teman yang lain yang terlibat dalam pilkada," kata dia, di Balai Waetawan Lampung, Rabu (02-10-2024).
Ya, pria yang akrab disapa Kanjeng itu, meninggalkan sejenak dunia yang membesarkan namanya, demi mendukung pasangan yang ia yakini mampu membawa perubahan bagi Lampung.
Kanjeng sadar benar jika keputusannya tersebut murni demi kemajuan daerah dan sebuah pertaruhan besar bagi integritasnya sebagai seorang jurnalis. Tentu, di balik setiap pilihan, selalu ada konsekuensi yang harus dihadapi.
Sekretaris PWI Lampung, Andi S Panjaitan yang menerima langsung pengajuan cuti dari Kanjeng mengapresiasi langkah yang diambil kanjeng.
"Tentu kami mengapresiasi. Kanjeng telah mencontohkan kepada seluruh anggota PWI untuk mengajukan cuti ketika memilih untuk terlibat dalam dunia politik, terlebih sebahai tim sukses," kata Andi.
Sesuai Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT) dan kode etik jurnalistik PWI. Setiap anggota harus netral, bebas dari partai politik. Karenanya, kata dia, mengajukan cuti sebagaimana yang Kanjeng lakukan adalah langkah yang tepat.
"Kami berharap, apa yang dilakukan Kanjeng bisa diikuti oleh anggota PWI Lampung lainnya yang terlibat dalam perpolitikan," tandasnya.(**)
Editor: Agus Setyawan