MOMENTUM, Bandarlampung--Pra penghapusan ambang batas atau presidential threshold minimal oleh mahkamah konstitusi (MK), hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat.
Regulasi untuk mencegah koalisi gemuk hingga diadakan ambang batas maksimal, jua usulan pakar dan pengamat.
Selain dari pada itu, dengan adanya penghapusan ambang batas minimal Pengamat Politik dan Akademisi Universitas Lampung (Unila) Bendi Juantara lebih mengharapkan peran partai politik (Parpol) ke depan.
"Tentu lebih banyak harapan khususnya kepada partai politik ke depan," ujarnya kepada harianmomentum.com, Minggu, (12-1-2025).
Bendi mengatakan, munculnya putusan MK yang menghapus presidential threshold sejatinya menjadi puncak dari evaluasi penting berjalannya aturan tentang mekanisme pemilihan presiden di Indonesia.
"Dan dihapusnya ambang batas presidential threshold menjadi kabar baik bagi demokrasi indonesia, hal tersebut karena akan membuka ruang politik yang lebih luas, inklusif, serta akan memberikan dampak baik bagi persaingan antar partai politik hingga partisipasi masyarakat dalam kaitannya memilih presiden," jelasnya.
Menurutnya, negara dengan sistem multipartai, penghapusan ambang batas ini akan menciptakan keberagaman pilihan, membuka banyak opsi kandidat dengan latar belakang identitas dan platform ideologi yang dibawa oleh partai politik masing-masing.
"Serta akan menghapus batas-batas atau sekat dalam menentukan pilihan kandidat," kata dia.
Ia berharap, keputusan ini akan mendorong parpol untuk tidak terfokus pada strategi koalisi. Tapi menjadi kesempatan untuk berkomitmen dalam penguatan kelembagaan serta mempersiapkan kader terbaik.
"Disisi lain putusan MK ini akan mendorong partai politik tidak lagi hanya fokus dalam strategi koalisi dalam memenuhi syarat pencalonan tapi menjadi momentum tepat bagi partai politik kedepan untuk segera beradapatasi dengan perubahan politik, berkomitmen dalam penguatan kelembagaan," terangnya.
"Baik dari sisi internal seperti membangun sistem rekruitmen dan kaderisasi yang bertalenta, terbuka dan transparan, serta menciptakan banyak kader figur alternatif yang kuat dan bersaing," timpalnya.
Sedangkan, dari sisi eksternal tentu partai dapat memainkan peran penting dalam refresentasi politik, mendorong kedaulatan rakyat menjadi domain utama dalam kerja-kerja partai ke depan. (**)
Editor: Agus Setyawan