Anggota DPRD Lamsel Suhadirin Sosialisasi IPWK di Sukaratu

img
Suhadirin, Anggota DPRD Lamsel Gelar dari Fraksi Nasdem, Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Desa Sukaratu Kecamatan Kalianda. Foto. Endri.

MOMENTUM, Kalianda--Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan dari Fraksi Nasdem, Suhadirin melaksanakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Desa Sukaratu Kecamatan Kalianda.

Sosialisasi berlangsung di kediaman Suhadirin. Dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri dari aparatur Desa Sukaratu, Ketua BPD, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, beberapa orang mantan kepala desa setempat dan para undangan.

Suhadirin mengatakan, kegiatan ini sudah menunjukan nilai-nilai Pancasila. "Pertama, saya lihat ada doa, berarti masyarakat desa yang ada di Lampung Selatan berketuhanan yang Maha Esa. Kedua, di acara IPWK ini kita berkumpul, ini sudah menunjukan nilai sila ketiga dan keempat. Kedua dan kelimanya, ada juga," katanya.

Menurut anggota Komisi II DPRD Lamsel, pancasila terus tumbuh di masyarakat karena ada adat istiadat membumi seperti di Marga Legun dan tidak mungkin masyarakat lupa akan pancasila karena nilai-nilai pancasila ada di masyarakat.

"Kalau dulu! kita itu kalau  kumpul-kumpul rame, kerjaan jadi mudah. Kalau sekarang! Kita  kumpul rame, bingung ngitung, ngitung biayanya berapa. Itu ada kontradiksi dan itu fakta, karena ada sesuatu yang hilang. Jadi, karena ada sesuatu yang hilang itu,  saya harapkan bisa tumbuh dan berkembang kembali mulai dari Rt, Rw, dusun, desa baru kecamatan, kabupaten dan baru lah indonesia. Kalau Lampung gak usah diragukan lagi, karena Provinsi Lampung ini adalah Indonesia mini, pasti pancasila," jelasnya.

Dia berharap masyarakat tetap terus memahami segala tindakan, prilaku yang sesuai pancasila sehingga tidak melanggar nilai-nilai dalam pancasila. 

Pemerintah Desa Sukaratu menyampaikan terima kasih kepada Anggota DPRD Lamsel, yang melakukan sosialisasi IPWK.  "Insya Allah, kita mendapat ilmu dan bisa memperdalam tentang ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan," kata Sekdes Soldiansah mewakili Kepala Desa Sukaratu, Robi Cahyadi.

Sementara Supana, pemateri pada sosialisasi IPWK, menyebutkan Ideologi pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan berdasarkan lima sila.

Mantan Kepala SDN 1 Kedaton Kalianda ini menjelaskan, fungsi pancasila adalah sebagai ideologi negara yakni menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh dan memelihara kesatuan dan serta persatuan. Membimbing dan mengarahkan bangsa indonesia dalam mencapai tujuan bernegara.

"Intinya sosialisasi ini , kita untuk melestarikan pancasila pada generasi penerus kita, itu yang paling pokok. Meneruskan apa? Ya dalam pelaksanaan/realisasi. Hari ini, sosialisasinya/pengenalan, sebenarnya memang sudah menyatu, sudah berpancasila. 

Kadang-kadang kita tidak merasa melaksanakan pancasila," katanya.

Pancasila juga berfungsi memberi kemauan guna memelihara dan mengembangkan identitas bangsa indonesia.

Menerangi serta mewujudkan keadaan, kritis terhadap adanya upaya dalam mewujudkan cita-cita dalam pancasila. Pancasila Sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa indonesia upaya menjaga keutuhan dan memperbaiki kehidupan bangsa indonesia. 

"Peranan pancasila itu sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, filsafat bangsa, kepribadian bangsa. Peranan pancasila sebagai ideologi nasional. Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum dan pancasila juga berperan sebagai tujuan negara," jelasnya.

Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera. Hakekat wawasan kebangsaan adalah keutuhan nasional

Asas wawasan kebangsaan terdiri dari kepentingan/tujuan yang sama, solidaritas,  keadilan, kerjasama, kejujuran, kesetiaan terhadap kesepakatan.

Makna wawasan kebangsaan, mengamanatkan kepada semua warga negara untuk menempatkan persatuan, kesatuan dan kepentingan bangsa diatas kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu sehingga dapat mempertahankan keutuhan NKRI berdasarkan bhineka tunggal ika agar terwujudkan bangsa yang maju, sejahtera serta sejajar bangsa lain. Wawasan kebangsaan harus selalu berlandaskan pancasila, yaitu sebagai ideologi bangsa Indonesia serta berhasil menjalankan misi itu ditengah kehidupan tata negara di dunia.

Nilai-nilai wawasan kebangsaan antara lain, Menghargai harkat serta juga martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Mencintai tanah air serta bangsa. Demokrasi serta kedaulatan rakyat. Tekad bersama seluruh warga negara mewujudkan Indonesia yang bebas. Merdeka serta bersatu. Masyarakat yang adil dan Makmur serta kesetiakawanan sosial.

"Saya ambil contoh yang ada di Lampung yakni marga Legun. Marga legun adalah sebuah potret kelompok adat yang tengah/sedang merawat, menjaga,  berkelanjutan budaya yang menjadi identitas kelompok adatnya. Itu masih terasa. Walau tidak lengkap tapi masih ada. Baik itu dalam pergaulan muda mudi, perkawinan. Kemudian adat istiadat dalam hajatan, itu masih sebagian masih dilestarikan. Itu pun mengikuti dari sila-sila (Pancasila_red) yang ada. Dari rasa persatuan itu, ada istilah Nemui Nyimah yang artinya sikap ramah tamah dan murah hati. Di daerah kita ini menjadi kebanggaan tersendiri. Ada lagi, istilah Nengah Nyappokh makannya adalah sikap toleran antar sesama dan mudah berbaur dalam masyarakat. Itu salah satu contoh yang kami ambil dari marga legun," pungkasnya. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos