MOMENTUM, Panaragan -- Pemerintah Tiyuh/Desa Tirtamakmur, Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat menggelar sosialisasi penanaman tebu di Aula Wisma Asri, Selasa 9 September 2025. Sosialisasi dihadiri para tokoh masyarakat dan petani setempat sebagai upaya memperkenalkan alternatif usaha tani selain singkong.
Kepala Tiyuh Tirtamakmur, Rudi Hartono, mengatakan sosialisasi ini dilakukan menyusul anjloknya harga singkong yang selama ini menjadi andalan warga. Menurutnya, tebu dapat menjadi solusi yang lebih menjanjikan.
“Kita perkenalkan usaha tebu kepada warga, siapa tahu bisa menghasilkan yang memuaskan. Kita undang tokoh masyarakat dan para pemilik lahan luas, yang sebelumnya mengusahakan singkong atau karet, agar bisa mempertimbangkan alih fungsi ke tebu,” ujar Rudi.
Rudi berharap pihak perusahaan dapat mendampingi masyarakat jika nantinya berminat menanam tebu. “Masyarakat di desa ini masih awam. Jangan sampai sudah beralih dari singkong ke tebu, tapi tidak ada yang membina dari cara tanam sampai panen. Harus ada pendampingan agar hasilnya tidak mengecewakan,” tegasnya.
Perwakilan Sugar Group Companies (SGC), Sulis, yang hadir dalam sosialisasi, menjelaskan bahwa tanaman tebu memiliki potensi besar di Lampung. Selain lebih tahan terhadap hama penyakit dibanding singkong, tebu dinilai cocok dengan kondisi iklim daerah ini.
“Keuntungan tebu adalah sekali tanam bisa tiga hingga empat kali panen atau sekitar empat tahun. Jadi lebih hemat biaya tanam. Hanya awalnya saja keluar modal untuk bibit dan penanaman, selebihnya tinggal dirawat hingga panen berikutnya,” jelas Sulis.
Sementara itu, Lutfi, warga RT 21 Suku 6, mengaku tertarik mencoba alih usaha ke tebu setelah mendengar pemaparan dalam sosialisasi. “Harga singkong anjlok, tanah banyak nganggur, malah sering rugi. Kita ingin coba dulu menanam tebu, siapa tahu lebih menguntungkan,” katanya.
Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal peralihan usaha petani dari singkong ke tebu, sehingga lahan pertanian di Tiyuh Tirtamakmur dapat lebih produktif dan memberikan nilai ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat. (**)
Editor: Muhammad Furqon