Harianmomentum-- Tujuh
tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kompak mengangkat jari tengah, manis
dan kelingking, usai menggunakan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
019.
TPS 019 didirikan di area gedung C-1 Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Simbol tiga jari adalah ciri khas pasangan
Pilkada DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Simbol
tiga jari disebut sebagai salam "OK OCE" yang merupakan program
unggulan Anies-Sandi.
Para tahanan KPK yang secara tersirat
menunjukkan dukungan ke Anies-Sandi adalah terdakwa dalam kasus korupsi
pembangunan gedung olah raga di Hambalang, Jawa Barat, Andi Zulkarnaen
Mallarangeng alias Choel Mallarangeng; terdakwa kasus dugaan suap pembahasan
Raperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil (RWZP3K) Provinsi Jakarta
dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantai Jakarta
Utara, M. Sanusi.
Kemudian terdakwa penyuap pejabat pajak,
Ramapanicker Rajamohanan Nair, serta dua terdakwa penyuap pejabat Badan
Keamanan Laut (Bakamla), M. Adami Okta dan Fahmi Dharmawansyah.
"Hatiku tidak mendua," jelas Choel
usai mengunakan hak pilihnya, kepada wartawan, dikutip RMOL.CO.
Sejurus dengan Choel, Sanusi juga mantap
menyatakan pilihannya ada pada pasangan calon nomor urut tiga. Menurut mantan
politikus Partai Gerindra itu, masyarakat sudah mengetahui pasangan calon yang
terbaik untuk Jakarta.
"Sudah pasti tahu dong," kata Sanusi.
Ada delapan tahanan KPK yang menggunakan hak
pilihnya di putaran dua Pilkada DKI Jakarta.
Tahanan pertama yang menggunakan hak suaranya
adalah mantan Hakim Konstitusi, Patrialis Akbar. Patrialis melepaskan rompi
tahanan dan mengenakan batik lengan pendek saat mencoblos surat suara di TPS
019.
Pemilih kedua adalah Fahmi Darmawansyah, giliran
ketiga adalah Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel Mallarangeng.
Selanjutnya adalah Marisi Matondang. Dia
merupakan salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat
kesehatan rumah sakit khusus untuk pendidikan tahun anggaran 2009 di Universitas
Udayana, Bali.
Setelah Marisi, giliran Ramapanicker Rajamohanan
Nair. Usai mencelupkan jari ke dalam tinta, Mohan mengacungkan tiga jarinya.
Giliran keenam yakni, anak buah Fahmi
Darmawansyah, Muhammad Adami Okta. Selanjutnya, mantan anggota DPRD DKI
Jakarta, Mohamad Sanusi.
Giliran terakhir adalah mantan anggota Komisi V
DPR, Andi Taufan Tiro. Politisi PAN tersebut menyebut secara tegas dukungannya
pada pasangan calon nomor tiga.
Sesudah menggunakan hak pilih, tujuh tahanan
yang mengenakan rompi oranye berfoto bersama di depan wartawan sambil tersenyum
lebar. Semua tahanan kompak mengacungkan tiga jari. (Red)
Editor: Harian Momentum