Harianmomentum.com-- Pertarungan tak seimbang kembali terjadi antara Israel kontra Palestina.
Sebuah terowongan diduga
digali untuk menyusup ke Israel dibombardir dengan serangan udara.
Tujuh pejuang Palestina gugur
dalam peristiwa itu. Israel, terkutuk kau!
Dilansir FP, peristiwa ini terjadi pada Senin (30/10) lalu. Israel,
melakukan serangan udara dari daerahnya sendiri dan menembaki sebuah tanah
kosong. Militer Zionis, dengan teknologi militernya menemukan indikasi sebuah
terowongan mengarah ke Israel Selatan.
Terowongan itu, diduga digali pejuang Palestina dari
perbatasan Gaza. Israel, sudah mewanti-wanti serangan model ini dengan membangun
sensor antiterowongan bawah tanah sepanjang 60 km di perbatasan Gaza.
Teknologi itu belum rampung betul, dan ditargetkan selesai
pertengahan 2019. Khusus sensor anti terowongan, Israel merogoh kocek sebesar
1,1 miliar dollar AS setara Rp 13 triliun. Selain mahal, Israel juga lebay,
dengan melakukan serangan udara untuk membombardir terowongan.
Aksi terkutuk Israel itu langsung direspon Jubir Kementerian
Kesehatan Gaza pimpinan Hamas, Ashraf al-Qudra. Area Gaza yang berbatasan
dengan Israel Selatan memang menjadi area juang kombatan Hamas.
Ashraf mengonfirmasi, peristiwa itu menewaskan tujuh orang
dan 12 lainnya terluka. Dua orang tewas berasal dari sayap bersenjata Hamas,
Brigade Ezzedine al-Qassam. Sementara lima lainnya berasal dari kelompok
militan Islam yang juga beraliansi dengan Hamas.
Dibombardir, Hamas tidak gentar. Dilansir Reuters, Hamas
mengatakan Israel telah melakukan "upaya sia-sia untuk menyabotase upaya
untuk memperbaiki persatuan Palestina." Kesepakatan rekonsiliasi ini diraih
Hamas dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di awal bulan ini.
Bak pahlawan yang gugur di medan perang, warga mengangkat
jasad warga Palestina yang terbunuh di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur
Gaza, berbondong-bondong mengiringinya. Di sisi lain, Israel berusaha keras
untuk menunjukkan tindakan peledakan terhadap terowongan ini dilakukan di sisi
perbatasannya sendiri.
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak bermaksud untuk
meningkatkan situasi namun siap menghadapi berbagai skenario," kata juru
bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus. "Asumsi yang
bekerja adalah bahwa ini bukan satu-satunya terowongan yang coba digali oleh
organisasi teroris Palestina," tambahnya.
Selama perang Gaza pada tahun 2014 lalu, pejuang Hamas menggunakan
lusinan terowongan untuk menyerang pasukan Israel. Serangan ini sebagai sebuah
tandingan ke sistem anti-rudal Iron Dome yang melindungi jantung negara
tersebut dari serangan roket militan.
Israel dan Amerika Serikat telah meminta Hamas meletakkan senjata
sebagai bagian dari perjanjian antara Hamas dan Otoritas Palestina yang telah
pecah sejak 2014. Hamas menolak permintaan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru memuji
teknologi militernya dalam menemukan terowongan-terowongan bawah tanah
tersebut. "Kami menilai Hamas bertanggung jawab atas segalanya (keributan)
yang berasal dari perbatasan, dan membawa orang-orang di bawah otoritasnya,
untuk menubruk kedaulatan kita," ujar Netanyahu dalam pertemuan dengan
anggota parlemen dari Partai Likud, kemarin.
Pemerintah Iran, menjadi negara pertama yang mengecam
serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah terowongan di wilayah Gaza.
Menurutnya, sikap keji Israel ini justru membuat pejuang Palestina semakin
berani.
"Rezim Zionis yang haus darah secara keliru berpikir
bahwa dengan membunuh para pemuda Palestina, bisa mematahkan tekad
mereka," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi
seperti dilansir media Iran, Press TV, kemarin.
Di titik api lainnya, tentara Israel kembali menunjukkan sisi
kejamnya. Di Tepi Barat kemarin, tepatnya di dekat permukiman Yahudi, Halamish
dan desa Palestinam Nabi Saleh. Militer Israel menembaki sebuah mobil berisi
warga Palestina yang dianggap berpotensi ancaman.
Militer Israel menyatakan tak ada tentara yang terluka dalam
insiden itu. Militer Israel juga menyatakan "peristiwa tersebut sedang
diselidiki". Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, seorang pria
tewas dalam insiden itu. Pria Palestina tersebut diidentifikasi sebagai Mohammed
Mussa (26).
Jubir Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pria
tersebut sedang berkendara bersama saudara perempuannya ketika pasukan Israel
menembaki mereka. Wanita itu terkena tembakan di bahu dan sedang dirawat di
rumah sakit. (rmol)
Editor: Harian Momentum