Harianmomentum.com--Polemik rencana
bantuan Rp1 miliar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel)
untuk pembangunan Masjid Al Islah di Dusun Ciramai I, Desa Banjarnegeri,
Kecamatan Natar, akhirnya menemui titik terang penyelesaian.
Titik terang penyelesaian polemik tersebut, setelah Bupati Lamsel Zainudin
Hasan bertemu dengan Kepala Desa (Kades) Banjarnegeri dan penguru Masjid
Al Islah.
“Sudah selesai. Jadi hanya miskomunikasi saja. Tadi bupati sudah
setuju, bantuan akan dicarikan akhir tahun 2017, kalau tidak terbentu aturan
SPj, atau awal tahun 2018,” kata Kades Banjarnegeri Yusuf Hasan usai
bertemu bupati di Masjid Bani Hasan, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda,
Rabu (22/11).
Menurut Yusuf, antara panitia pembangunan Masjid Al Islah dan Pemkeb Lamsel
terjadi miskomunikasi soal kelengkapan persyaratan pencairan bantuan tersebut,
diantaranya soal sertifikat lahan dan gambar masjid yang akan dibangun.
“Dari awal sertifikat sudah ada panitia, gambar bangunan juga ada, dan pak
bupati sudah melihat itu. Beliau mengatakan positif akan cair,"
ungkapanya.
Menanggapi itu, Sekretaris Dearah Kabupaten (Sekdakab) Lamsel Fredy Sukirman
mengatakan, akan lebih dulu mengecek kelengkapan persyaratan pengajuan bantuan
tersebut.
“Kita liat dulu, terkait gambar akan ada penyesuaian. Kalau semua sudah
lengkap, kemungkinan bantuan itu bisa cair akhir tahun ini, tapi kalau tidak ya
di tahun 2018,” kata Fredy.
Polemik bantuan dana Rp1 miliar untuk pembangunan Masjid Al Islah itu mencuat
setelah diunggah ke laman akun sosial media facebook oleh Syahidan warga Natar
yang juga mantan anggota DPRD Lamsel.(bob)
Editor: Harian Momentum