Harianmomentum.com--Gagal meraih piala Adipura pada 2018, memacu Pemerintah Kota Metro berbenah diri. Tempat pembuagan akhir sampah (TPAS) yang dinilai sebagai `biang` kegagalan itu, kini mulai diperbaiki.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro Yeri Noer Kartiko mengakui, kegagalan Kota Metro mendapat penghargaan Adipura, lantaran belum optimal mengeloa TPAS. 

"Porsi penilaian TPAS cukup besar dan jadi syarat penting. Ini jadi momen baik untuk memperbaiki TPAS dalam pengelolaan dan penataannya," ujar Yeri pada Harianmomentum.com, Rabu (30-1-2019).

Dijelaskannya, saat ini DLH Kota Metro melakukan pemeliharaan dan penataan pada TPAS yang ada.

"Saat ini TPAS dilakukan perapihan dan penataan. Seperti penimbunan sampah dengan tanah dan menata lingkungan TPAS dengan kerja bhakti," katanya. 

Menurutnya, kondisi penataan lingkungan di sekitar pasar dan drainase tidak terlalu mempengaruhi penilaian Adipura. Hal itu karena, kondisi tersebut masih ada toleransi kebijakan dari tim penilai.

"Kalau masalah kondisi pasar dan srainase masih ditoleransi mas, karena porsi penilaiannya tidak sebesar TPAS. Kalaupun semuanya itu baik, tapi penataan TPAS nya masih belum optimal, ya kita tidak masuk kategori," katanya.

Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terjaga. 

"Untuk itu, semua elemen harus bergotong-royong melestarikan lingkungan. Tidak cukup dengan hanya mengandalkan DLH sendiri atau UPT nya sendiri," imbuhnya. (pie).