Harianmomentum.com--Divisi hubungan masyarakat (Humas) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Rizki Elinda
Sary angkat bicara terkait laporan yang dilayangkan LSM Laskar Tentara Langit
(Lantera) ke Kejaksaan Tinggi (Kejati Lampung).
Elin—sapaan Rizki Elinda Sary mengatakan, proses tender
pembangunan Gedung Laboratorium Teknik (Labtek) 2 Itera telah sesuai ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah.
"Itera selalu berkoordinasi dengan Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam hal pembangunan sarana
dan prasarana," kata Elin, mewakili pihak Itera saat memberikan hak jawabnya,
Jumat (28-6-2019).
Begitu juga dalam pembangunan Gedung Labtek 2 Itera yang
dananya bersumber dari SBSN tahun 2019 dengan pagu anggaran senilai Rp 42,3
miliar.
"Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti juga telah
melakukan kajian secara komprehensif melalui kajian data dan kunjungan
lapangan," jelasnya.
Hasil kajian tersebut tertuang dalam surat bernomor
R/632/G.G4/PA.01.03/2019 tertanggal 20 Juni 2019. "Surat itu isinya
menyebutkan bahwa proses tender pembangunan Gedung Labtek 2 tahun 2019 yang
dimenangkan oleh PT Kembar Jaya Abadi telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku," terangnya.
Selain itu, kata Elin, Inspektorat Jenderal
Kemenristekdikti juga telah memberi rekomendasi untuk melanjutkan pembangunan sesuai
dengan kontrak yang ada.
“Sebagai institusi pemerintah, kami memegang teguh peraturan yang berlaku dalam setiap tahapan pelelangan,” jelasnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Pengondisian Proyek Itera Sampai di Kejaksaan
Namun, kata Elin, jika ada LSM atau organisasi
kemasyarakatan (ormas) yang merasa ada ketidak sesuaian dalam proses tender Lebtek
2 lalu melaporkannya kepada pihak berwajib, Itera mempersilahkannya. Karena
menurut dia, hal itu merupakan hak setiap warga negara.
“Kami sebagai institusi pemerintah tentu wajib hukumnya
mengikuti peraturan perundang-perundangan," ujarnya.
Lebih lanjut Elin berharap agar pembangunan gedung Labtek 2
Itera berjalan lancar tanpa hambatan. Sebab, gedung tersebut sangat dibutuhkan
sebagai tempat praktikum mahasiswa maupun kegiatan penelitian.
"Saat ini Itera baru memiliki satu unit gedung
laboratorium teknik yang pembangunannya telah selesai pada tahun 2018
lalu," tuturnya.
Seiring dengan penambahan jumlah program studi yang
diikuti, tentu saja kebutuhan akan laboratorium yang memadai akan terus
meningkat. Sebab, jumlah mahasiswa baru Itera pada tahun 2019 ditargetkan
mencapai 3.500 orang.
“Itera ini kan fokusnya pada bidang sains dan teknologi.
Jadi kegiatan pendidikan dan penelitian sebagian besar dilakukan di
laboratorium. Untuk itu kami sangat berharap pembangunan laboratorium ini dapat
berjalan lancar dan dapat segera digunakan,” harapnya.(acw)
Editor: Harian Momentum