Harianmomentum.com--Pedagang di kompleks pertokoan Shoping Center Kota Metro, kecewa. Bertahun-tahun memberikan kontribusi kepada pemkot setempat melalui retribusi pasar, namun bangunan tempat mereka berdangang, tidak pernah tersentuh kegiatan pemeliharaan.
Ketua Perhimpunan Persaudaraan Pedagang Pusat Pertokoan Kota Metro (P5KM) Sutan Fahli Anwar mengatakan, selama bertahun-tahun tidak pernah ada kegiatan pemeliharan dari Dinas Perdagangan dan Pasar (Disdagsar) Kota Metro untuk kompleks pertokoan Shoping Center.
"Kami rajin membayar kontribusi sewa toko setiap hari. Tapi kami tidak pernah merasakan atau melihat ada perbaikan dan pemeliharaan gedung pertokoan ini," kata Fahli pada Harianmomentum.com, Minggu (28-7-2019).
Padahal, lanjut dia, bersaran retribusi sewa toko yang dikenakan kepada para pedagang, setiap hari Rp500 untuk dilantai bawah dan Rp1000 untuk pedagang di lantai atas. "Jumlah tersebut, jika dikalkulasikan bisa mencapai kisaran Rp1,5 miliar per tahun," terangnya.
Baca juga: Pedagang Siap Sumbang Dana Rp2 miliar
Retribusi sewa toko tersebut sudah diterapkan sejak tahun 2015. "Kalau tidak salah, pembayaran retribusi tersebut sejak tahun 2015. Itu setelah Pemkot Metro memenangi gugatan atas PT Nolimex di pengadilan. Sejak Shoping kembali ke Pemkot, sejak itu kami membayar uang sewa toko setiap hari," jelasnya.
Menurut dia, kondisi bangunan pertokoaan Shoping Center yang terlihat kumuh dan tidak terurus disebabkan kurang pemeliharaan dari pemkot. (pie)
Editor: Harian Momentum