Riana Ajak Penyandang Disabilitas Berperan dalam Pembangunan

img
Ketua LKKS Lampung Riana Sari saat memberikan sambutan dalam Peringatan HDI.

MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengajak penyandang difabel berperan dalam pembangunan.

Hal itu disampaikan Riana saat membuka Peringatan Hari Disabilitas International (HDI) 2019 di Aula Pertanian Universitas Lampung, Rabu (4-11-2019).

Riana menyebut menyandang status sebagai disabilitas bukanlah kendala untuk ikut berperan serta dalam pembangunan Lampung.

“Penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam berperan serta pada pembangunan nasional maupun internasional,” kata Riana.


Karena itu, Riana memotivasi seluruh penyandang disabilitas untuk tidak merasa malu dan mengajak mereka agar ikut berperan serta dalam pembangunan.

Dalam kegiatan itu juga, Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan LKKS dan perbankan meluncurkan program usaha ekonomi produktif bagi disabilitas dan kampus peduli disabilitas.

Riana mengatakan program itu merupakan bentuk komitmen Pemprov Lampung yang peduli terhadap penyandang disabilitas.

“Ini bentuk komitmen Pemprov untuk mewujudkan penghormatan, kemajuan, perlindungan, serta pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas. Sehingga mereka mendapatkan kesempatan dan kesejahteraan yang sama,” terangnya.

Selain itu, dia mengatakan program yang diangkat pada Peringatan HDI itu sejalan dengan visi misi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yaitu “Perlindungan Anak, Pemberdayaan Perempuan dan Kaum Difabel”.

Senada, Gubernur Arinal melalui Kepala Dinas Sosial Sumardju Saeni menyampaikan kaum difabel mempunyai hak yang sama dengan manusia normal lainnya.

Antara lain: pendidikan, kesehatan, pelindungan sosial, pekerjaan dan harapanya bisa terpenuhi hak mereka sebagai warga sipil.

“Pada peringatan Hari Difabel Internasional ini, Pemprov Lampung mengajak Unila untuk peduli dan ramah dengan para difabel," katanya.

Dia menyebut saat ini sangat minim yang peduli dengan kaum difabel. Akselerasi kaum difabel juga sangat minim. Sedangkan persyaratan formal menjadi hambatan berkarya dari kaum difabel.

"Secara formal tingkat intelegensi mereka cukup tinggi. Makanya dengan melalui program Kampus Peduli disabilitas ini mampu menggugah yang lainnya agar ramah dengan kaum difabel," terangnya. (red)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos