MOMENTUM, Jakarta--Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti ribuan badan usaha milik desa (BUMDes) yang tidak beroperasi. Bahkan, ada pula yang beroperasi tetapi tidak memberikan kontribusi bagi masyarakat pedesaan.
Bahkan, Jokowi menyebutkan berdasarkan laporan yang diterimanya ada sekitar 3.858 BUMDes di seluruh Indonesia.
"Saya dapat laporan ada 2.188 BUMDes tidak beroperasi. Sedangkan, 1.670 BUMDes beroperasi tapi belum memberikan kontribusi pada pendapatan desa," kata Jokowi saat memberi arahan dalam rapat terbatas program dana desa 2020 di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (11-12-2019).
Padahal, menurut Jokowi, anggaran dana desa tiap tahunnya terus meningkat. Karena itu, diharapkan program tersebut dikelola secara lebih produktif.
Penggunaan dana desa harus mulai diarahkan untuk menggerakkan sektor-sektor produktif. Mulai dari pengolahan pasca panen, industri-industri kecil, industri mikro, budidaya perikanan, serta desa wisata.
"Industrialisasi pedesaan juga harus dimulai. Karena ini bagian dari penciptaan lapangan kerja besar-besaran. BUMDes harus direvitalisasi sebagai penggerak ekonomi di desa," kata dia, dilansir dari detik.com.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta BUMDes yang ada harus mulai diintegrasikan dengan rantai pasok (supply chain) nasional dan melakukan kemitraan dengan sektor-sektor swasta besar.
"Harus mulai dibuka channel distribusi sehingga produk unggulan di desa bisa masuk ke marketplace. Baik marketplace nasional maupun global marketplace," terangnya. (red)
Editor: Harian Momentum