Antisipasi Corona, Dinkes Lampung Bentuk Tim Kesiapsiagaan

img
Dr dr Hj Reihana, M.Kes, pimpin jumpa pers di kantor Dinkes Provinsi Lampung, Senin (10-2-2020)./ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Kesehatan Provinsi Lampung membentuk tim kesiapsiagaan guna mengantisipasi penyebaran novel corona virus (2019-nCoV) di provinsi setempat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung Dr dr Hj Reihana, M.Kes, saat jumpa pers di kantor dinas setempat, Senin (10-2-2020).

Reihana mengatakan, tim kesiapsiagaan tersebut diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung. "Saya ditunjuk menjadi koordinator di lapangan," ujarnya.

Dinkese juga telah membuat surat yang ditujukan kepada kabupaten/kota perihal kesiapsiagaan upaya pencegahan penyebaran virus corona yang mewabah di  Negara China. 

Selain itu, tim tersebut juga  bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) serta Syahbandar  dengan memasang alat thermal scanner (pemindai suhu tubuh) di dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, serta pintu masuk kedatangan penumpang di Bandara Radin Intan.

"Di bandara, merupakan screening (deteksi dini dari penyakit) pertama dari kami untuk mendeteksi semua penumpang yang akan masuk ke Provinsi Lampung,"  kata Reihana. 

Menurut dia, pemasangan thermal scanner di dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni, sebagai upaya kewaspadaan dalam pencegahan masuknya virus Corona. "Walaupun Pelabuhan Bakauheni merupakan pelabuhan domestik, tapi kita tetap harus waspada," tegasnya.

Reihana melanjutkan, selain pemasangan thermal scanner, petugas KKP juga akan melaksanakan pemeriksaan kapal asing di tengah laut dengan menggunakan Speedboat.  "Ketika mendapat informasi bahwa, akan ada kapal asing yang hendak bersandar. Petugas KKP langsung melucur menuju kapal tersebut, untuk melakukan screening pada semua yang ada di kapal itu," ucapnya.

Dia menambahkan, ketika terdapat Anak Buah Kapal (ABK) yang menimbulkan gejala-gejala seperti demam batuk pilek bahkan sampai sesak nafas dan sakit tenggorokan. Maka langsung dilakukan isolasi, walaupun belum terdeteksi penyakitnya apa, karena pemeriksaannya panjang. Tetapi petugas akan mengisolasi terlebih dahulu.

"Apalagi kapalnya berasal dari Tiongkok, maka akan kita lakukan observasi. Setelah dilakukan screening dan tidak ditemukan gejala-gejala yang dimaksud, kapal itu boleh bersandar," katanya.

Masih menurut dia, ketika ada salah satu ABK yang menimbulkan gejala seperti itu dan kapal tersebut tetap harus bersandar, maka yang bersangkutan akan dibawa dengan tabung hampa udara yg berfungsi untuk menghindari penularan.

Reihana mengimbau, kepada masyarakat Provinsi Lampung agar tidak perlu khawatir dengan virus Corona, karena pemerintah setempat terus berupaya melakukan pencegahan masuknya penyakit tersebut.(vaw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos