MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengajak PT Nestle Indonesia membina petani kopi agar kesejahteraannya meningkat.
Hal tersebut disampaikan Arinal saat menerima Presiden Direktur Nestlé Indonesia Ganesan Ampalavanar di ruang kerja gubernur, Kantor Gubernur Lampung, Kamis (2-7-2020).
Menurut Arinal, Lampung merupakan penghasil kopi nomor satu di Indonesia. Guna meningkatkan kualitas kopi Lampung, maka petani kopi Lampung harus melakukan petik biji kopi merah.
“Bagaimana meningkatkan kualitas kopi Lampung? Salah satunya dengan cara melakukan petik biji kopi merah. Dengan melakukan petik biji kopi merah, maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani kopi Lampung,” jelasnya.
Gubernur mengakui ada beberapa pengusaha yang memanfaatkan petani untuk melakukan petik biji kopi hijau. "Inilah yang akan saya tertibkan nantinya, sehingga kita akan mampu meningkatkan kualitas kopi Lampung," ujarnya.
Untuk itu, lanjut Arinal mengajak Nestle meningkatkan sinergi dengan membina dan pengembangan petani kopi guna meningkatkan kesejahteraan petani kopi Lampung. Ia juga meminta Nestle/para pengusaha untuk memproses produk industri hilir dengan bahan baku asal Lampung guna menghindari impor dan untuk kesejahteraan petani.
Tak hanya melakukan kerjasama terkait kopi, Arinal juga ke depan mendukung kebutuhan susu Nestle.
“Lampung juga akan meningkatkan produktivitas susu sapi. Produksinya dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan kebutuhan susu di Nestle,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur menjelaskan ditengah pandemi Covid-19, Lampung mampu melakukan efisiensi impor lebih dari Rp4 triliun, dan sebaliknya ekspor Lampung surplus sekitar Rp2,4 triliun.
Sementara Presiden Direktur Nestlé Indonesia menjelaskan pada tahun 2020, Nestle berkomitmen untuk membeli kopi dari petani Lampung, sebanyak 50 ribu ton dengan nilai setara 75 juta dolar Amerika.
“Nestlé juga berkomitmen mendukung penuh para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produksi mereka, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kesejahteraan mereka,” jelas Ganesan.
Selama sepuluh tahun, Nestle telah melakukan pemberdayaan untuk petani di Lampung dalam bentuk program Nescafe Plan. Kegiatan yang dilakukan seperti membekali petani dengan keterampilan teknis untuk meningkatkan produktivitas mereka (GAP) dan mengoptimalkan biaya produksi serta mempromosikan keterampilan wirausaha.
“Nestle memiliki program pemberdayaan masyarakat, seperti pembangunan sarana akses air bersih, membangun jembatan sehat, melakukan manajemen persampahan, kebun sayur untuk keluarga dan kelompok, nestle healthy kids untuk PAUD, TK, dan SD,” jelasnya. (*).
Editor: M Furqon/Rls.
Editor: Harian Momentum