MOMENTUM, Pringsewu--Masyrakat Kabupaten Pringsewu memang cukup kreatif memanfaatkan peluang di bidang pariwisata. Setiap potensi yang bisa diolah akan dijadikan tempat wisata.
Jalan rabat beton di banyak daerah tidak lebih dari peningkatan kualitas infrastruktur, terutama di kawasan pemukiman atau jalan skunder. Masyarakat bersyukur, saat hujan, jalannya tidak berlumpur atau becek.
Namun, bagi warga Pringsewu, jalan rabat beton tidak sekadar peningkatan kualitas jalan yang sebelumnya berupa tanah liat. Tetapi bisa menjadi daya obyek wisata pada era masyarakat menyukai swafoto atau selfi.
Jalan rabat benton yang kini menjadi obyek wisata di Pringsewu itu terjadi di areal pesawahan di Dusun Sampang Padangsurya, Pekon Fajaragung, Kecamatan Pringsewu.
Dengan latar belakang hamparan padi yang sedang menguning, memberikan efek menarik untuk berswafoto. Banyak warga berdatangan. Jalan rabat beton di Fajaragung pun menjadi buah bibir atau viral di media sosial (medsos)
Muji Hartono, tokoh pemuda setempat, mengatakan lokasi itu awalnya merupakan pematang sawah atau galengan (bahasa Jawa). Jalan setapak berukuran sekitar 50-75 Cm yang digunakan petani, termasuk menangkut hasil panenya.
Kini galengan itu disulap menjadi jalan beton sepanjang 750 meter dengan lebar sekitar 1,5 hingga dua meter. Awalnya, peningkatan kualitas jalan setapak ini untuk mempermudah petani mengangkut hasil panennya menggunakan kendaraan bermotor.
Namun ternyata, jalan tersebut justru menjadi tempat wisata yang tiba-tiba banyak dikunjungi masyarakat. Bahkan, tidak hanya warga sekitar Pringsewu, tetapi juga dari luar daerah, katanya.
"Untuk foto-foto memang bagus. Selain pemandangannya sawah, juga perbukitan di salah satu sisi sawah, menjadi pemandangan menarik untuk berfoto," jelasnya.
Wakil Bupati Pringsewu Fauzi dan Wakil Ketua TP-PKK yang juga anggota DPRD setempat Rita Irviani pada Rabu (2-9-2020) sore, tempatk meninjau jalan rabat beton di Fajaragung.
Didampingi pengelola dan tokoh masyarakat setempat, orang nomor dua di Kabupaten Pringsewu itu menyusuri jalan rabat beton dan menikmati pemandangan hamparan sawah serta perbukitan di lokasi tersebut.
Terlihat di beberapa tempat berdiru sejumlah gubuk sebagai tempat beristirahat, juga sejumlah ornamen untuk layar belakang berselfi ria.
Fauzi menyambut baik inisiatif masyarakat menjadikan lokasi itu sebagai tempat wisata. Meski awalnya, membangun jalan itu untuk mempermudah sarana transportasi petani ke sawah.
"Ternyata di balik itu justru mempunyai fungsi ganda sebagai tempat wisata. Tentu, ini berdampak positif bagi peningkatan perekonomian warga setempat," ucap Fauzi.
Menurut Muji Hartono, tokoh pemuda setempat yang juga salah satu pengelola wisata tersebut, mengungkapkan jalan rabat beton sepanjang 750 meter tersebut dibangun menggunakan dana desa (DD) Pekon Fajaragung pada September 2019.
Ide membangun jalan tersebut murni untuk menunjang mobilitas dan kepentingan petani dari dan menuju sawah mereka, terutama untuk mengangkut hasil pertanian dan sebagainya. Tak disangka, sekarang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berwisata.
Menurut Muji, hal tersebut merupakan berkah bagi warga, karena berdampak bagi peningkatan perekonomian, diantaranya banyak masyarakat yang mengais rezeki dengan berjualan aneka makanan dan minuman, hingga tempat parkir kendaraan pengunjung.
Saat ini, katanya, sehari pengunjungnya bisa mencapai 500 orang. "Khusus Sabtu dan Minggu juga hari libur pengunjungnya lebih banyak lagi," ungkapnya.
Mereka selain dari warga Kabupaten Pringsewu sendiri, juga ada yang datang dari Kota Bandar Lampung dan sejumlah kabupaten tetangga lainnya. Bahkan ada juga pengunjung yang datang dari Palembang.
"Beberapa waktu lalu, tempat tersebut juga perbah dikunjungi pihak Dinas Pariwisata Provinsi Lampung," jelasnya
Muji menambahkan, untuk masuk ke lokasi tersebut, pengunjung tidak dipungut biaya, karena memang sejak awal dibangun tempat tersebut bukan dimaksudkan sebagai tempat wisata. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir.
Selepas meninjau jalan rabat beton, Fazusi dan istri, juga berkesempatan mengunjungi lokasi Wisata Layang-layang di perbatasan antara Pekon Sukoharjo II dan Pekon Pandansurat, Kecamatan Sukoharjo. (*).
Laporan: Sulistyo.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum