MOMENTUM, Bandarlampung--Perbaikan jalan lingkungan yang dilakukan masyarakat secara swadaya, menjadi perhatian khusus Komisi III DPRD Kota Bandarlampung.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bandarlampung Yuhadi mengatakan, perbaikan jalan secara swadaya oleh masyarakat, menggambarkan skala prioritas program pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pemkot kurang efektif. Tidak langsung menyentuh kepentingan masyarakat.

"Ini menjadi atensi buat saya sebagai Ketua Komisi III. Kedepannya, pemkot harus lebih jeli menetapkan skala prioritas. Mana yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat, mana yang tidak," kata Yuhadi, Jumat (22-1-2021).

Menurut dia, upaya swadaya yang dilakukan masyarakat untuk membangunan jalan lingkungan, selintas memeng terlihat baik. Sebagia bentuk peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Namun, harus dilihat latar belakang masyarakat melalukan swadaya tersebut.

"Dalam konteks ini, masyarakat melakukan swadaya membangun jalan itu karena terpaksa. Bosan menunggu tidakan pemkot yang tidak kunjung melakukan perbaikan jalan di lingkungan mereka," terangnya.

Baca juga: Kecewa Respon Pemkot, Warga Palapa 10 Swadaya Perbaiki Jalan

"Jangan sampai hal serupa kembali terulang. Ya, kalau warganya mampu untuk swadaya. Tapi jika tidak mampu, terpaksa terus-menerus harus menikmati kerusakan jalan," ungkapnya. 

Yuhadi justru mempertanyakan sikap Pemkot Bandarlampung, yang gencar melaksankan  pembangunan berbagai proyek besar, namun kondisi infrastruktur di lingkungan masyarakat terabaikan. 

"Menurut saya lucu, membangun berbagai proyek dengan nilai fantastis. Tetapi jalan menuju permukiman warga justru kondisinya rusak, kasian warga," katanya.

Dia juga mengapresiasi tindakan warga yang berinisiatif memperbaiki jalan lingkungan secara swadaya. 

"Masyarakatnya teladan karena pemerintah daerahnya terkesan acuh dengan kondisi di lingkungan mereka, maka warga berinisiatif memperbaiki sendiri," sebutnya. (**)

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: Munizar