MOMENTUM, Bandarlampung--Polemik di tubuh Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB) Kota Bandarlampung belum usai.
Kini, tersebar kabar bahwa Musyawarah Cabang (Muscab) PKB
Kota Bandarlampung yang digelar pada 6 Maret 2021 telah dikotori dengan aksi politik
uang.
Tujuannya, agar kepemimpinan PKB Kota Bandarlampung yang
baru mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) di kota
setempat.
Informasi itu dibeberkan oleh mantan Ketua Badan Saksi dan
Pemenangan (BSP) PKB Kota Bandarlampung, Yuridis Mahendra kepada
harianmomentum.com, Sabtu (14-3-2021).
“Pasca terselenggaranya muscab, ketua terpilih Robiatul Adawiyah
memanggil pengurus DPAC untuk meminta tanda tangan kesepakatan hasil muscab,”
kata Yuridis.
Bagi DPAC yang mau tandatangan atau sepakat dengan
kepengurusan yang baru, mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalannya.
“Informasinya, nilai uang yang diterima bervariatif. Ada yang
Rp500 ribu, dan ada yang Rp750 ribu per orang,” beber Yuridis.
Menurut dia, mayoritas pengurus DPAC telah mengetahui adanya
politik uang tersebut. “Uang tersebut untuk apa saya tidak tau. Tapi yang jelas
hasil muscab itu kotor,” tegasnya.
Ketua DPAC Tanjungkarang Pusat (TkP), Ihsan Nuhi membenarkan
adanya pembagian sejumlah uang bagi pengurus yang menandatangani hasil muscab.
“Ada teman DPAC nelepon saya untuk hadir di Ayam Penyet
Surabaya. Itu nelepon bukan perihal tandatangan, tapi ngajak makan siang
bersama dan ngobrol masalah pekerjaan. Ternyata sampai sana sudah ramai dan
disuruh tandatangan,” kata Ihsan saat dikonfirmasi melalui telepon.
Di hari yang sama, Ihsan juga ditawarkan untuk mendapat sejumlah
uang melalui sambungan telepon dan pesan whatsapp. Syaratnya mau tandatangan, menyetujui hasil muscab dan kepengurusan yang
baru dibawah kepemimpinan Robiatul Adawiah.
“Saya juga ditawarkan, tapi saya tidak mau terima. Karena saya tidak cari uang di PKB, dan menurut saya kepemimpinan ketua kami (Juanda, red) tabayun meski tidak memberi uang,” ungkapnya.
Baca juga: Sekelompok Pemuda Gelar Aksi di Kantor PKB Lampung, Berikut Tuntutannya
Sebelumnya, mantan Ketua DPC PKB Kota Bandarlampung Juanda
juga sempat membenarkan perihal adanya pembagian sejumlah uang pada DPAC yang
mau menyetujui hasil Muscab yang diklaim tidak sah dan melanggar ADART partai
tersebut.
Muscab tersebut terkesan dipaksakan. Bahkan yang menghadiri
Muscab tidak sampai 50 persen dari total 20 DPAC di kota setempat.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua DPC PKB Kota
Bandarlampung terpilih berdasarkan SK DPP, Robiatul Adawiah belum mau
berkomentar. Begitu juga Sekretaris DPC PKB Kota Bandarlampung Rollan Nurfa,
juga menolak untuk berkomentar.
Bukan Cuma DPC, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Lampung
juga tidak mau mengomentari polemik yang terjadi di kota setempat.
Bahkan, Ketua DPW PKB Lampung, Cusnunia lebih memilih diam dan
bergegas masuk ke mobil saat dikonfirmasi awak media, belum lama ini.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum