Ada ‘Politik Uang’ di Muscab PKB Kota?

img
Muscab PKB yang diklaim tidak kuorum karena dihadiri kurang dari 50 persen perwakilan DPAC, Sabtu malam (6-3). Foto: ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Polemik di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bandarlampung belum usai.

Kini, tersebar kabar bahwa Musyawarah Cabang (Muscab) PKB Kota Bandarlampung yang digelar pada 6 Maret 2021 telah dikotori dengan aksi politik uang.

Tujuannya, agar kepemimpinan PKB Kota Bandarlampung yang baru mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) di kota setempat.

Informasi itu dibeberkan oleh mantan Ketua Badan Saksi dan Pemenangan (BSP) PKB Kota Bandarlampung, Yuridis Mahendra kepada harianmomentum.com, Sabtu (14-3-2021).

“Pasca terselenggaranya muscab, ketua terpilih Robiatul Adawiyah memanggil pengurus DPAC untuk meminta tanda tangan kesepakatan hasil muscab,” kata Yuridis.

Bagi DPAC yang mau tandatangan atau sepakat dengan kepengurusan yang baru, mendapatkan sejumlah uang sebagai imbalannya.

“Informasinya, nilai uang yang diterima bervariatif. Ada yang Rp500 ribu, dan ada yang Rp750 ribu per orang,” beber Yuridis.

Menurut dia, mayoritas pengurus DPAC telah mengetahui adanya politik uang tersebut. “Uang tersebut untuk apa saya tidak tau. Tapi yang jelas hasil muscab itu kotor,” tegasnya.

Ketua DPAC Tanjungkarang Pusat (TkP), Ihsan Nuhi membenarkan adanya pembagian sejumlah uang bagi pengurus yang menandatangani hasil muscab.

“Ada teman DPAC nelepon saya untuk hadir di Ayam Penyet Surabaya. Itu nelepon bukan perihal tandatangan, tapi ngajak makan siang bersama dan ngobrol masalah pekerjaan. Ternyata sampai sana sudah ramai dan disuruh tandatangan,” kata Ihsan saat dikonfirmasi melalui telepon.

Di hari yang sama, Ihsan juga ditawarkan untuk mendapat sejumlah uang melalui sambungan telepon dan pesan whatsapp. Syaratnya mau tandatangan, menyetujui hasil muscab dan kepengurusan yang baru dibawah kepemimpinan Robiatul Adawiah.

“Saya juga ditawarkan, tapi saya tidak mau terima. Karena saya tidak cari uang di PKB, dan menurut saya kepemimpinan ketua kami (Juanda, red) tabayun meski tidak memberi uang,” ungkapnya.

Baca juga: Sekelompok Pemuda Gelar Aksi di Kantor PKB Lampung, Berikut Tuntutannya

Sebelumnya, mantan Ketua DPC PKB Kota Bandarlampung Juanda juga sempat membenarkan perihal adanya pembagian sejumlah uang pada DPAC yang mau menyetujui hasil Muscab yang diklaim tidak sah dan melanggar ADART partai tersebut.

Muscab tersebut terkesan dipaksakan. Bahkan yang menghadiri Muscab tidak sampai 50 persen dari total 20 DPAC di kota setempat.  

Hingga berita ini diturunkan, Ketua DPC PKB Kota Bandarlampung terpilih berdasarkan SK DPP, Robiatul Adawiah belum mau berkomentar. Begitu juga Sekretaris DPC PKB Kota Bandarlampung Rollan Nurfa, juga menolak untuk berkomentar.

Bukan Cuma DPC, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Lampung juga tidak mau mengomentari polemik yang terjadi di kota setempat.

Bahkan, Ketua DPW PKB Lampung, Cusnunia lebih memilih diam dan bergegas masuk ke mobil saat dikonfirmasi awak media, belum lama ini.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos