Kisah Politisi Gerindra Terserang Covid-19, Panas Dingin hingga Pegal-pegal

img
Bendahara Partai Gerindra Provinsi Lampung, Elly Wahyuni. Foto: dok

MOMENTUM, Bandarlampung--Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menjadi wabah menakutkan bagi mayoritas orang.

Semua orang tentunya tidak mau terkena virus dari Wuhan, Cina itu. Termasuk Bendahara Partai Gerindra Provinsi Lampung, Elly Wahyuni. Dia pun takut terserang covid-19.

Namun ternyata tuhan berkehandak lain. Meski sudah maksimal menerapkan protokoler kesehatan (prokes), tetap saja wanita berhijab itu kena covid-19.

Wakil Ketua I DPRD Provinsi Lampung itupun membagikan kisahnya, ketika terserang Covid-19 di akhir tahun 2020 lalu.

"Akhir tahun lalu saya terkena Covid 19, tanpa saya tahu dari mana saya dapatkan virus tersebut," kata Elly melalui pesan whatsapp yang diterima harianmomentum.com, Senin (15-3-2021).

Ketika itu, sambung Elly, suhu tubuhnya tinggi. Tapi dia belum mengetahui bahwa itu akibat covid-19.

"Saya kira hanya faktor kelelahan, karena sebelumnya saya melakukan kegiatan di sejumlah kabupaten/kota, menemani Pak Ahmad Muzani (sekretaris jendral DPP Gerindra)," ucapnya.

Berselang tiga hari, mantan Ketua Fraksi Partai Gerindra Provinsi Lampung itupun mengalami panas dingin dan pegal – pegal di tubuhnya.

Saat itu Elly mulai curiga. Terlebih kakak kandungnyapun sempat mengalami demam tinggi. Akhirnya Elly dan kakak kandung serta keluarganya melakukan tes antigen.

"Sekitar 20 orang keluarga saya akhirnya sepakat melakukan tes antigen. Saya, dan kakak kandung saya dinyatakan positif Covid-19. Namun keluarga yang lain negative,” tuturnya.

Untuk lebih meyakinkan, Elly melakukan tes PCR. “Dan benar, saya positif," ujar mantan dosen UBL itu.

Pasca dinyatakan positif, Elly melakukan isolasi mandiri lantaran hanya merasa demam, tidak ada gejala lainnya seperti kehilangan penciuman dan perasa.

Selama isolasi, Elly hanya berdiam diri di rumah, selain ke dokter dan mengkonsumsi obat, vitamin serta makanan kaya gizi untuk menciptakan imun tubuh yang baik.

"Selain itu kami rutin melakukan olahraga di rumah juga. Setelah 14 hari kemudian kami melakukan tes antigen dan PCR kembali. Alhamdulillah dinyatakan sudah negatif. Pengalaman ini yang selalu saya bagikan setiap kali saya turun ke dapil saya, bahwa Covid itu benar - benar ada," tukasnya.

Elly berharap, dengan membagikan pengalamannya terkena Covid, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menerapkan disiplin dalam melakukan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus tersebut.

"Itu gunanya kita menggunakan masker, karena virus ini hidup di rongga hidung dan tenggorokan, menular melalui air liur yang bisa saja keluar saat kita bicara, bersin atau batuk," jelasnya.

Menurut Elly, penularan covid-19 juga dapat melalui alat makan yang dipakai bersamaan. “Atau makan bersama - sama dengan alat makan yang sama,” ujarnya.

Kata Elly, kebiasaan makan seperti itulah yang akhirnya salah satu anak laki-lakinya turut dinyatakan positif covid-19.

"Saya dan anak ketiga saya biasa makan bersama dalam satu piring dan sendok. Saat itu, saya belum tahu kena Covid, jadi masih melakukan kebiasaan tersebut yang pada akhirnya anak saya juga dinyatakan positif setelah saya," ucapnya.(rls)

Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos