Legislator PKS Manfaatkan Game Online dalam Sosialisasinya

img
Sosialisasi yang digelar Anggota DPRD Provinsi Lampung Vittorio Dwison. Foto: ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Anggota DPRD Provinsi Lampung Vittorio Dwison punya cara tersendiri untuk mengukur pemahaman milenial mengenai ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung Tengah itu memanfaatkan teknologi, berupa game online yang diakses melalui kahoot.id.

Hal itu dilakukan Vittorio di sesi akhir dalam acara sosialisasi pembinaan ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan di Kotagajah, Lampung Tengah, belum lama ini.

Vittorio menjelaskan, terdapat lima pertanyaan singkat berbentuk pilihan ganda dalam game online tersebut.

“Dua diantaranya pertanyaan mengenai jumlah sila yang terkandung dalam Pancasila, lalu pertanyaan mengenai keberadaan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia," kata Ketua Majlis Pertimbangan PKS Lampung Tengah itu melalui pesan whatsapp yang diterima harianmomentum.com, Selasa (23-3-2021).

Dari game online kahoot.it pada agenda tersebut, menghasilkan tiga besar peserta dengan nilai tertinggi, yakni Rio sebagai pemenang pertama dengan nilai 4468, disusul Ahiss 4387 dan Icha 4304.

Untuk diketahui, kahoot adalah platform digital untuk pembelajaran dalam bentuk game, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

Penilaian pada kahoot ini, selain didasarkan pada benar atau tidaknya jawaban, juga pada kecepatan waktu memilih jawaban.

Sementara itu, Dosen IIB Darmajaya Bandarlampung, Prodi Bisnis Digital, Sabiqul Iman mengungkapkan betapa pentingnya mengedukasi dan menanamkan para gen milenial atau generasi yang lahir dalam rentang 1980 sampai 2000 dan gen Z, yang lahir setelah tahun 2000, terkait wawasan kebangsaan dan ideologi pancasila dengan cara jaman now.

"Dengan style atau gaya kekiniannya, sesungguhnya gen milenial dan gen z membutuhkan arah pedoman dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara agar tak salah arah,” jelasnya.

Namun, sambung dia, tetap dengan karakteristiknya yang khas. “Maka perlu pendekatan berbeda saat melakukan edukasi serta penanaman nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan," ucap Sabiq —Sabiqul Iman—.

Kata dia bahwa pendekatan digital dan kolaboratif memungkinkan gen milenial dan gen Z tersadarkan arti pentingnya ideologi pancasila dan wawasan kebangsaan.

"Mudah-mudahan produk digital, misal lewat konten meme kebangsaan, atau game online kahoot, gen milenial jadi tercerahkan," kata Sabiq diakhir paparannya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos