MOMENTUM, Bandarlampung--Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung menggelar diskusi kaum hawa (perempuan) yang dirangkai dalam bentuk kajian strategis.
Acara bertajuk saatnya perempuan Lampung bersinergi dan
berkolaborasi demi Lampung Berjaya itu bertempat di Kopi Waw, Kelurahan Sukadanaham,
Kecamatan Tanjungkarang Barat, Kota Bandarlampung, Minggu (28-3-2021).
Diskusi mengundang perempuan-perempuan hebat di Provinsi
Lampung, mulai dari kalangan akademisi seperti Ari Darmastuti, Handi
Mulyaningsih, Mellyana Anwar dan Ani Agus Puspawati (akademisi-dosen Fisip Unila).
Selanjutnya dari kalangan politisi seperti Dwita Ria Gunadi
(anggota DPR RI asal dapil Lampung 2 dari partai Gerindra), Aprilliati (ketua
fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Lampung), Heni Nurmaini (ketua BPKK DPW PKS
Lampung).
Juga hadir hadir dalam acara Wulan Irodatiah (Psikolog
Lampung) dan drg. Kiki Retno (anggota MPW PKS Lampung).
Ketua Komisi III Bidang Ketahanan Keluarga MPW PKS Lampung
Nenden Tresna Nursari yang merupakan penggagas kegiatan ini mengatakan, sudah
saatnya kaum perempuan melakukan 3S dan 3B.
3S adalah singkatan dari stop berkeluh kesah, stop saling
menyalahkan, dan stop saling menjatuhkan. Sementara 3B adalah singkatan dari berbicara
yang bermanfaat, bersinergi dan berkolaborasi.
“Jadi perempuan sekarang, khususnya yang tinggal Lampung
harus saling support. Menyiapkan bekal dan kompetensi untuk tampil di ranah
publik,” ucapnya.
Bekal tersebut diantaranya, perempuan harus mempersiapkan diri
ketika dia akan berkonstribusi di ranah publik, bagaimana strategi dan aksi yang
harus dilakukan oleh perempuan dan kapan harus memulainya. “Inilah yang didiskusikan
pada kajian kita sekarang,” ujar Nenden.
Akademisi Universitas Lampung, Ari Darmastuti mengatakan, ada
beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh kaum perempuan ketika akan
berkiprah di ranah publik.
Seperti kesiapan domestik, perbanyak aksi-aksi sosial,
manfaatkan jejaring yang sudah ada, serta melaksanakan sistem tandem saat
pencalegan.
Hal senada disampaikan, Handi Mulyaningsih yang juga
merupakan akademisi Universitas Lampung. Dia mengatakan bahwa perempuan harus
bersinergi dan berkolaborasi.
Dia menyebut, ada tiga hal penting untuk jalan perempuan
tampil di ranah publik. Pertama membangun trust masyarakat bahwa ketika
perempuan yang terpilih akan makin sejahtera dan menurunkan tingkat korupsi,
kedua membangun jejaring sebagai modal sosial dan ketiga penguasaan peta
wilayah basis partai.
Sementara, Anggota DPR RI Dwita Ria Gunadi mengatakan bahwa
kendala perempuan untuk tampil di ranah publik adalah kurang percaya diri, ada
juga yang memberikan stigma perempuan tidak layak di dunia politik.
“Kendala ini biasanya yang sering menghinggapi perempuan,
tidak percaya diri dan stigma negatif perempuan tidak layak di dunia politik,”
ucapnya.
Tapi, sambung dia, ada juga sisi lain partai politik yang
tidak mensupport calon legislatif perempuan berkualitas. “Sehingga pertambahan
jumlah perempuan didunia politik tidak maksimal jumlahnya,” ujar Dwita Ria.
Diakhir acara, Nenden selaku moderator menutup diskusi
dengan berjanji akan menindaklanjuti hasil dari acara tersebut untuk menjadi
bahan yang tersusun, menjadi grand desain dan roadmap perempuan. Sehingga
mendatang bisa menjadi rekomendasi untuk struktur PKS.
Dia juga menegaskan bahwa perempuan PKS siap bersinergi dan
berkolaborasi untuk tercapainya 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen.(rls)
Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum