Pelaku Budidaya Ikan Air Tawar Kesulitan Modal

img
Pelaku budidaya ikan air tawar di Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus.

Harianmomentum.com--Faktor keterbatasan modal menjadi kendala utama pengembangan usaha budidaya ikan air tawar dan payau di Kabupaten Tanggamus.

 

Pelaku budidaya ikan air tawar dan payau di Pedukuhan Lebakjaya, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung mengaku terkendala tingginya biaya pakan dan operasional utuk mengembangkan usaha yang dilakukan.

 

“Saya punya tujuh kolam ikan lele, tapi kesulitan untuk mengembangkan usaha ini.  Penyababnya, modal. Biaya pakan dan opresional sangat  tinggi,” kata Sudirman pelaku usaha budidaya ikan air tawar di Kelurahan Pasarmadang, Kamis (5/10).   

 

Dia mengungkap, saat ini harga pakan ikan lele jenis Sinta mencapai Rp11 ribu per kilogram. “Pakan jenis Sinta itu yang bagus tapi harganya mahal. Memang ada pakan yang kualitasnya lebih rendah, tapi tidak bisa dijadikan pakan utama,” ungkapnya. 

 

Selain keterbatasan modal, menurut dia, para pelaku usaha budidaya ikan air tawar di wilayah itu juga keseulitan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana penunjang usaha. 

 

“Faktor minimnya sarana dan prasaran penunjang juga menjadi kendala kami untuk meningkatkan produksi hasil budidaya,” ungkapnya.

     

Dia berharap, ada pembinaan dan bantuan modal dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus. 

 

“Tahun 2013, pernah dapat bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada lagi. Maunya sih ada bantuan dan pembinaan teknis dari pemkab secara berkelanjutan, agar  usaha kami  bisa lebih cepat berkembang,” harapnya.

 

Saat ini, Sudirman mengatakan setiap panen maksimal hanya bisa menghasilkan 300 kilogram ikan. Padahal, jika ditunjang dengan permodalan yang memadai, produktifitas panen bias ditingkatkan hingga 500 kilogram.

 

"Kalau ada bantuan moda saya mau menambah kolam. Lahannya sudah ada, ukuran sekitar 10x20 meter dengan target panen 1 ton pe rbulan. Untuk pemasaran tidak ada kendala, ada pengepul ikan dari sini dengan harga Rp16.500 per kilo. Kalau eceran mencapai Rp20 ribu samapi Rp22 ribu per kilogram,” ungkapnya.

 

Terpisah, Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya pada Dinas Perikanan Kabupaten Tanggamus  Sigit Bayu Purnomo mengakui, 70 persen kendala yang dihadapi pelaku usaha budidaya ikan air tawar adalah tingginnya harga pakan.

 

“Untuk bantuan memang ada, tapi sifatnya hanya rancangan. Tidak semuanya dapat diakomodir, karena keterbatasan anggaran,” kata Sigit.

 

Sedangkan untuk program pembinaan masih terus berjalan, namun pihaknya terkendala miminnya tenaga penyuluh. “Pembinaan tetap berjalan, walau pun kita kekurangan tenaga penyuluh. Sekarang, untuk tiga kecamatan hanya dilayani satu penyuluh,” ungkapnya.

 

Menurut dia, saat ini di Kabupaten Tanggamus ada 172 kelompok budidaya ikan (pokdakan) air tawar dan jumlah pelaku budidaya 2.375 orang. (zal)








Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos