MOMENTUM, Bengkunat--Oke,langsung saya lanjutin cerita soal Wayharu kemarin. Kalau yang belum tahu awal cerintanya, bisa lihat link bagian pertama.
Di bagian pertama kemarin, saya bilang hak warga Wayharu untuk menikmati kemudahan hidup di negara merdeka, sepertinya masih jauh panggang dari api. Kok bisa.?
Begini cerita dan faktnya. Hidup di kawasan terpencil, membuat masyarakat Wayharu seperti terkungkung dari segala akses dan kemudahan layanan pembangunan. Tidak ada penerangan listrik PLN di sana. Untuk pelayanan kesehatan, hanya ada puskesmas pembantu di Wayharu. Itu pun dengan tenaga dan peralatan medis, yang serba minim.
Baca juga: Wayharu, Kapan Merdeka (Bagian I)
Sekedar keluar atau mau masuk ke kawasan itu pun sulit. Butuh perjuangan ekstra plus-plus untuk sampai atau keluar dari Wayharu.
Pekon Sumberrejo, menjadi satu-satunya akses terdekat menuju kawasan Wayharu. Dari Pekon Sumberrejo, butuh waktu enam jam berjalan kaki untuk sampai ke Wayharu dengan akses jalan ekstrim. Melintasi kawasan hutan TNBBS dengan medan jalan berlumpur.
Jika habis turun hujan, ketelaban lumpur yang harus kita lewati bisa melebih betis orang dewasa. Sapi yang menarik gerobak pun, harus dibantu untuk bisa lepas dari jeratan lumpur. Tidak habis sampai di situ. Tantangan, yang bisa mengancam keselamatan juga akan kita temui, karena perjalanan juga harus melalui bibir pantai Samudera Indonesia.
Kalau cuaca normal, tidak turun hujan. kita bisa menggunakan sepeda motor yang dimodifikasi khusus untuk menempuh medan berat. Tapi, bukan berarti semuanya jadi lebih mudah. Saat gelombang tinggi, otomatis harus berhenti. Kalau nekad, siap-siap digulung ombak. Persoalnya, kita tidak tahu pasti, kapan waktu gelombang tinggi dan kapan redanya.
Coba bayangkan bagiamana kalau ada warga yang sakit dan memerlukan penanganan medis yang baik. Kondisi tersebut terus dialami warga Wayharu selama berpuluh-puluh tahun. Seperti cerita-cerita di zaman penjajahan kan.?
Pemkab Pesisir Barat, tidak diam saja untuk mengatasi keterjajahan yang dirasakan warga Wayharu.
Tahun 2016, anggaran Rp1,9 miliar digelontorkan Pemkab Pesisir Barat untuk membuka badan jalan sepanjang 4,3 kilometer dari Pasar Wayheni menuju kawasan Wayharu. Lalu bagaiman kelanjutan hasil pembukaan badan jalan tersebut.. Lanjutin besok lagi aja ya..?
Editor: Munizar