Harianmomentum.com--Waykanan terbetuk sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Lampung pada tahun
1999, hasil pemerkaran dari Kabupaten Lampung Utara.
Luas wilayah
Kabupaten Waykanan mencapai 3.921,63 kilometer persegi atau 392.163 hektar, sekitar 11,1 persen dari
total luas wilayah Provinsi Lampung.
Jumlah penduduk
Kabupaten Waykanan lebih kurang mencapai 432.097 jiwa yang tersebar pada 14
wilayah kecamatan, enam kelurahan dan 221 desa.
Kabupaten Waykanan
merupakan daerah agraris dengan moyoritas penduduk bermatapencaharian sebagai
petani.
Sektor perkebunan yang didominasi komoditi tanaman karet dan sawit menjadi andalah kabupaten ini. Total luas areal perkebunandi Kabupaten Waykanan mencapai 145.989,30 hektare, terdiri dari perkebunan negara, perkebunan swasta dan perkebunan rakyat.
Sentra perkebunan karet rakyat di Kabupaten Waykanan. Foto:ist
Dari total luas areal
tersebut 83.008,50 merupakan perkebunan rakyat.
Tingkat produksi komoditi getah karet dari hasil perkebunan rakyat di
Kabupaten Waykanan rata-rata mencapai 10.461 ton per tahun.
Kecamatan
Blambanganumpu, Negeriagung, Waytuba, Pakuanratu, Negeribesar dan Kecamatan
Negarabatin menjadi sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Waykanan.
Selain perkebunan dan
pertanian, Kabupaten Waykanan juga punya potensi wisata alam yang sangat
menjanjikan untuk dikembangkan sebagai penyumbang pendapatan asli daerah.
Di kabupaten ini
terdapat, puluhan bahkan ratusan obyek wisata air terjun, diantaranya: Air
Terjun Putri Malu di Dusun Jukubatu, Kecamatan Banjit, Air Terjun Curup Gangsa
di Kecamatan Kasui.
Kemudian: Air Terjun
Curung Anggal di Kampung Sukanegeri dan Air Terjun Kinciran di Kampung Bengkulu
Tengah, Kecamatan Gununglabuhan.
Air Terjun Curup Sembilan di Kampung Sukajadi, Kecamatan Kasui, Air Terjun Semarang di Kampung Baktinegara, Kecamatan Baradatu, Air Terjun Curup Pinang Indah di Kampung Gunungsari, Kecamatan Rebangtangkas. Air Terjun Curup Ranggal dan Air Terjun Canggah Kidau di Kampung Kedaton, Kecamatan Kasui.
Air Terjun Putri Malu Kabupaten Waykanan. Foto;ist
Minimnya kondisi sarana
infrastruktur jalan, menjadi salah satu kendala utama memaksimalkan
pengembangan potensi pembangunan di Kabupaten Waykanan.
Dari 2.009 kilometer
panjang jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Waykanan, hanya 46
persen atau 925 kilometer saja yang telah beraspal. Dari total panjang jalan yang telah beraspal itu,
hanya 12 persen saja atau 111 kilometer yang dalam kondisi baik atau layak
pakai.
Kondisi tersebut,
membuat Bupati Waykanan Raden Adipati Surya harus melakukan upaya keras untuk
memaksimalkan alokasi pengelolaan anggaran pembangunan pada bidang perbaikan
infrastruktur.
Bupati kelahiran 15 September 1978 itu mengatakan dengan kondisi Kabupaten Waykanan saat ini, proporsi pembagian anggaran tidak bisa menggunakan analogi memoles mentega di atas roti atau semua bidang pembangunan mendapatkan proporsi anggaran yang merata.
Perbaikan jalan poros Kabupaten Waykanan. Foto:ist
Anggaran pembangunan
untuk bidang-bidang yang tidak terlalu prioritas pun dipangkas dan dialihkan
pada bidang yang sangat prioritas—perbaikan infrastruktur jalan poros sepanjang
666 kilometer.
Hasilnya, pada tahun
2016 Pemkab Waykanan telah menuntaskan perbaikan jalan poros sepanjang 117,78
kilometer. Tahun 2017, Pemkab Waykanan melalui dinas pekerjaan umum setempat,
kembali melakukan perbaikan jalan poros sepanjang 88,157 kilometer.
Duet Bupati Waykanan Raden Adipati Surya bersama Wakil Bupati Edwar Anthony menargetkan, perbaikan seluruh ruas jalan proses sepanjang 666 kilometer akan tuntas pada tahun anggaran 2018.
Dengan selesainya
perbaikan jalan tersebut diharapkan dapat lebih memperlancar akses perekonomian
masyarakat, sekaligus menunjang keberhasilan pembangunan di bidang lainya. (red)
Editor: Harian Momentum