Harianmomentum--Menyikapi mogok operasional angkutan kota (angkot) karena adanya taksi atau angkutan online. Walikota Bandarlampung Herman Hn menjamin tidak akan ada aksi susulan karena dinilai merugikan masyarakat di wilayah setempat.
"Saya minta Persatuan Pemilik dan Pengusaha
Angkot Bandarlampung (P3ABL) tidak melakukan aksi mogok kerja susulan. Aksi ini
dapat merugikan semua kalangan masyarakat terutama pemilik angkutan umum,"
kata dia saat dikonfirmasi kontributor harianmomentum, Senin (4/9).
Menurut dia, sebaiknya P3ABL dapat menselesaikan
permasahan itu dengan duduk bersama perusahaan angkutan berbasis online
tersebut secara baik-baik.
"Kita selesaikan saja masalah ini dengan cara
berunding dan duduk bersama antara kedua belah pihak guna mencarikan solusi,
sehingga tidak ada yang dirugikan," tuturnya.
Kendati demikian, Herman HN, meminta agar perusahaan
angkutan berbasis online dapat melengkapi perizinan operasionalnya.
"Selama inikan mereka (angkutan online) belum
mengantongi izin operasional, makanya itu saya meminta agar bersegera merka
dapat mengurus perizinan," pungkasnya.
Sebelumnya, P3ABL mengancam akan kembali melakukan
aksi mogok beroperasi, jika tak ada ketegasan dari Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandarlampung terkait dengan peraturan tranportasi online.
Ketua P3ABL Daud Rusli, mengatakan, pihaknya meminta
ketegasan Walikota setempat untuk memberhentikan pengoperasian Tranportasi
online ,karena sudah tertera jelas tidak ada izin beroperasi dari Pemkot.
"Kan pak walikota sudah tegas menyatakan bahwa
Tranportasi online selama ini tidak ada izin, dan sekarang kami tinggal
menunggu ketegasan beliau (Walikota) untuk menghentikan pengoperasian
Tranportasi online,"kata Daud.
Namun jika nantinya belum ada ketegasan dari Walikota,
pihaknya pun segera melakukan mogok Angkot kembali, bahkan ingin menyambangi
Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) dan Pemkot Bandar Lampung untuk meminta
ketegasan.
"Kami akan kembali mogok kerja, bahkan akan ada
aksi demo, karena jujur saja pendapatan kawan-kawan dilapangan berkurang sampai
70 persen,"ucapnya.(aji)
Editor: Harian Momentum