Lampura akan Dijadikan Contoh Lumbung Pangan

img
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian, RJ. Siahaan di Lampung Utara. Foto. Yansen.

Harianmomentum.com - Lampung Utara (Lampura) merupakan salah satu dari tiga kabupaten yang berperan sebagai penyangga pangan di DKI Jakarta. Karena itu, Lampura akan dijadikan percontohan lumbung pangan.


Demikian disampaikan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian, RJ. Siahaan usai panen raya di Desa Semuliraya kecamatan Abungsemuli, Rabu (14/2).


Dengan hamparan areal persawahan yang cukup luas, kata dia, Lampura mampu memproduksi 10 ton gabah per hektare per tahun. Dengan produksi delapan ton per hektare, petani memperoleh keuntungan sebesar Rp30 juta, di luar modal sebesar Rp10 juta. "Ini karunia Tuhan dengan alam yang cukup mendukung. Jadi semua lini termasuk kemitraan (Bulog, BRI,TNI dan lainnya) harus menguatkan sektor pertanian," tuturnya.


Lampung saat ini, kata dia merupakan urutan kelima dalam produksi beras nasional. Jadi tidak mustahil menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045. Masyarakat Indonesia saat ini masih bertumpu pada tanaman padi sebagai salah satu bahan makanan padahal masih ada komoditas pertanian lainnya yang bisa dijadikan bahan pangan yakni sagu dan jagung. 

"Pemerintah fokus membangun sektor pertanian dengan cara alih teknologi dan mensupport agar generasi muda bisa menjadi motor pertanian dengan teknologi modernnya," ujar dia


Terkait pro kontra teradap kebijakan pemerintah mengimpor beras, menurut Siahaan, kebijakan impor didahului analisis resiko terutama untuk komoditas bahan pokok makanan. 


"Intinya pemerintah tidak mau menanggung resiko jika dalam negeri mengalami kekurangan pangan. Sebelum impor pasti dilakukan kajian dan survei lapangan mempelajari kondisi yang ada. Jika benar terjadi kekosongan atau kekurangan khususnya di Bulog maka akan dilakukan impor. Khusus beras dan jagung memang sangat sensitif," katanya. (ysn)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos